Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kasus Kematian Mahasiswa di Malang, Dikeroyok dan Ditusuk Saat Hadiri Tasyakuran Kelulusan Senior

Kompas.com - 26/06/2023, 16:37 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - KM (24), seorang mahasiswa asal Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas dikeroyok temannya saat menghadiri acara tasyakuran kelulusan seniornya di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Korban yang berkuliah di kampus Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang ini mengalami luka tusuk akibat senjata tajam dan meninggal di lokasi kejadian.

Selanjutnya, jenazah korban langsung dievakuasi di Rumah Sakit Saiful Anwar. Dari hasil pemeriksaan, korban menderita luka tusuk di bagian punggung.

Baca juga: Sekelompok Orang Lakukan Sweeping Buntut Kematian Mahasiswa di Malang, Polisi: Sudah Dibubarkan

Sementara, polisi masih menyelidiki kasus tersebut guna mengungkap pelaku.

Berikut lima fakta kasus kematian mahasiswa tersebut:

Hadiri tasyakuran

Peristiwa itu bermula saat rombongan mahasiswa, termasuk korban dan pelaku menghadiri acara tasyakuran kelulusan seniornya di salah satu kafe di kawasan Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso.

Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik mengatakan, dalam acara tersebut, beberapa mahasiswa meminum minuman keras hingga larut malam.

"Berselang kemudian korban pulang, namun beberapa kawannya meneriaki. Diduga kesal karena korban pulang," ungkap dia, Minggu (25/6/2023).

Luka tusuk di punggung

Kemudian, teman-temannya mengejar korban lalu mengeroyok korban hingga tewas di lokasi.

Diduga korban meninggal dunia akibat ditusuk oleh benda tajam.

"Korban saat ini sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Saiful Anwar. Dari keterangan pihak rumah sakit ada luka tusukan di bagian punggung," tutur dia.

Teman korban cari pelaku

Dia menambahkan, setelah kejadian, teman-teman korban yang lain mendengar kabar pengeroyokan itu dan bergegas ke lokasi untuk mencari pelaku.

"Namun, pelaku sudah tidak berada di tempat. Alhasil, teman-teman korban diduga kesal, hingga nekat melakukan pengrusakan fasilitas kafe," tutur dia.

Hingga saat ini, polisi tengah melakukan pendalaman atas kasus tersebut.

Beberapa mahasiswa yang hadir dalam acara tasyakuran tersebut diamankan ke Mapolres Malang.

"Masih kami lakukan pemeriksaan mendalam di Polsek Karangploso dan Polres Malang. Mohon waktu, siapa tahu salah satu dari mereka adalah pelaku," beber dia.

Polisi periksa 20 saksi

Kemudian dari hasil pemeriksa ke 20 saksi, polisi berhasil mengantongi identitas para pelaku.

Taufik mengatakan, 20 orang saksi yang diperiksa meliputi panitia acara syukuran dan teman-teman korban.

"Beberapa barang bukti juga sudah kami amankan," kata dia, Senin (26/6/2023).

Saat ini, polisi tengah melalukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari keberadaan terduga pelaku.

"Jajaran Sat Reskrim tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut. Nanti kami sampaikan perkembangannya," pungkas dia.

Baca juga: Lebih dari 20 Saksi Diperiksa atas Tewasnya Mahasiswa di Malang

Picu kericuhan

Selanjutnya, buntut kematian mahasiswa tersebut sempat memicu dugaan aksi kericuhan di Jalan Raya Tlogomas, Kota Malang, Jawa Timur beredar pada Minggu (25/6/2023) malam.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto meluruskan bahwa keramaian tersebut merupakan bentuk sweeping yang dilakukan oleh sekelompok orang dari luar Jawa.

Mereka mencari para pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap korban.

Sejumlah 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK) personel disiagakan di sekitar lokasi kejadian.

"Mereka mencoba sweeping nyari anak-anak pelaku itu, tetapi sudah dibubarkan," kata dia, Minggu (25/6/2023), malam.

Setelah itu, polisi membawa sekelompok orang tersebut ke daerah Gotong Royong, Kota Malang. Ada sekitar 150 orang yang dibawa ke rumah duka korban.

"Tetapi sudah dibubarkan, sekarang mereka dilokalisir di Gotong Royong, melihat temannya yang meninggal itu, di rumah duka," kata dia.

Penulis Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki, Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor Andi Hartik, Gloria Setyvani Putri, Pythag Kurniati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com