Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 20 Saksi Diperiksa atas Tewasnya Mahasiswa di Malang

Kompas.com - 26/06/2023, 15:15 WIB
Imron Hakiki,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Lebih dari 20 orang diperiksa oleh jajaran Kepolisian Resor (Polres) Malang terkait tewasnya Krisnael Murri, mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Jawa Timur.

Mahasiswa asal Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), itu tewas diduga dibunuh temannya pada Minggu (25/6/2023).

Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan, 20 orang saksi yang diperiksa meliputi panitia acara syukuran dan teman-teman korban.

"Beberapa barang bukti juga sudah kami amankan," kata Taufik, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Semua Bacaleg DPRD Kabupaten Malang Belum Memenuhi Syarat

Hingga saat ini, polisi tengah melalukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari keberadaan terduga pelaku.

"Jajaran Sat Reskrim tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut. Nanti kami sampaikan perkembangannya," pungkasnya.

Baca juga: Kronologi Mahasiswa di Malang Tewas Saat Hadiri Tasyakuran Kelulusan, Korban Dikejar dan Ditusuk

Sebelumnya diberitakan, Krisnael Murri tewas usai dikeroyok temannya di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Minggu (25/6/2023) dini hari.

Taufik menceritakan, peristiwa itu bermula saat rombongan mahasiswa, termasuk korban dan terduga pelaku, menghadiri acara tasyakuran kelulusan seniornya di salah satu kafe di kawasan Desa Tegalgondo.

Dalam acara tersebut, beberapa mahasiswa meminum minuman keras hingga larut malam.

"Berselang kemudian korban pulang, namun beberapa kawannya meneriaki dan diduga kesal karena korban pulang," ungkapnya melalui sambungan telepon, Minggu (25/6/2023) siang.

Teman-temannya itu lalu mengejar korban dan mengeroyok korban hingga tewas di lokasi.

"Korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Saiful Anwar pasca itu," tuturnya.

Beberapa waktu kemudian, teman-teman korban yang lain mendengar peristiwa itu, lalu mendatangi lokasi kejadian, berlanjut ke kafe tempat tasyakuran kelulusan, untuk mencari terduga pelaku.

"Namun, pelaku sudah tidak berada di tempat. Alhasil, teman-teman korban diduga kesal, hingga nekat melakukan perusakan fasilitas kafe," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com