SURABAYA, KOMPAS.com- Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Angelina Natania (22) dibunuh oleh guru les musiknya Rochmat Bagus Apriyatna (41).
Mayat Angelina ditemukan di sebuah koper di jurang Gajah Mungkur, Canger, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Rabu (7/6/2023) atau sekitar sebulan setelah pembunuhan.
Baca juga: Sosok Guru Les Musik yang Bunuh Mahasiswi di Surabaya, Tersangka: Saya Emosi Sesaat
Ayah korban, Bambang meyakini bahwa pelaku telah merencanakan membunuh putrinya demi menguasai harta Angelina.
Dugaan Bambang itu didasarkan pada hilangnya Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) mobil Mitsubishi Xpander miliknya.
Padahal biasanya, STNK tersebut disimpan di dalam kendaraan.
"Saya ingat sebelum kejadian ini, dua minggu sebelumnya STNK di dalam mobil hilang. Jadi anak saya tanya: Pa, STNK di mana? Padahal saya enggak mengambil," kata Bambang saat ditemui di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6/2023).
Rochmad yang telah ditetapkan sebagai tersangka, menurut Bambang, sudah merencanakan aksi tersebut..
"Berarti yang menguasai STNK sebelum mobil hilang itu sudah direncanakan. Dari situ sudah kelihatan dia (pelaku ke arah rencana untuk menguasai kendaraan dengan cara seperti itu," tambahnya.
Baca juga: Motif Pembunuh Mahasiswi Ubaya, Sakit Hati dengan Kata-kata Korban
Polisi sempat menyebutkan bahwa putrinya dan pelaku memiliki hubungan asmara.
Namun Bambang membantahnya.
"Saya sekedar mengingatkan, kabar yang beredar selama ini, simpang siur mengenai hubungan mereka ini, dikira ke arah asmara," kata Bambang.
Dia meyakini pelaku sengaja mendekati anaknya demi menguasai harta.
"Menurut saya, pelaku ini menggaet beberapa wanita, seperti membodohi gitu, tidak benar-benar orang yang ingin menjalin asmara dengan benar, tapi ingin menguasai hartanya," jelasnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce mengemukakan, korban dan pelaku sempat terlibat pertengkaran di dalam mobil sebelum pembunuhan terjadi.
Menurut Pasma, pelaku dan korban sudah saling mengenal sekitar selama lima tahun.