Salin Artikel

Kecurigaan Ayah Mahasiswi Surabaya Sebelum Putrinya Dibunuh Guru Les: STNK di Mobil Hilang

Mayat Angelina ditemukan di sebuah koper di jurang Gajah Mungkur, Canger, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Rabu (7/6/2023) atau sekitar sebulan setelah pembunuhan.

STNK disebut hilang

Ayah korban, Bambang meyakini bahwa pelaku telah merencanakan membunuh putrinya demi menguasai harta Angelina.

Dugaan Bambang itu didasarkan pada hilangnya Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) mobil Mitsubishi Xpander miliknya.

Padahal biasanya, STNK tersebut disimpan di dalam kendaraan.

"Saya ingat sebelum kejadian ini, dua minggu sebelumnya STNK di dalam mobil hilang. Jadi anak saya tanya: Pa, STNK di mana? Padahal saya enggak mengambil," kata Bambang saat ditemui di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6/2023).

Rochmad yang telah ditetapkan sebagai tersangka, menurut Bambang, sudah merencanakan aksi tersebut..

"Berarti yang menguasai STNK sebelum mobil hilang itu sudah direncanakan. Dari situ sudah kelihatan dia (pelaku ke arah rencana untuk menguasai kendaraan dengan cara seperti itu," tambahnya.

Tuding berniat kuasai harta

Polisi sempat menyebutkan bahwa putrinya dan pelaku memiliki hubungan asmara.

Namun Bambang membantahnya.

"Saya sekedar mengingatkan, kabar yang beredar selama ini, simpang siur mengenai hubungan mereka ini, dikira ke arah asmara," kata Bambang.

Dia meyakini pelaku sengaja mendekati anaknya demi menguasai harta.

"Menurut saya, pelaku ini menggaet beberapa wanita, seperti membodohi gitu, tidak benar-benar orang yang ingin menjalin asmara dengan benar, tapi ingin menguasai hartanya," jelasnya.

Pertengkaran di mobil

Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce mengemukakan, korban dan pelaku sempat terlibat pertengkaran di dalam mobil sebelum pembunuhan terjadi.

Menurut Pasma, pelaku dan korban sudah saling mengenal sekitar selama lima tahun.

Adapun pertengkaran tersebut berlangsung di kawasan depan Kebun Bibit Wonorejo di Jalan Kendalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/5/2023).

Pasma menjelaskan, adu mulut diduga dipicu rencana menggadaikan mobil Mitsubishi Xpander milik Angelina.

"Mungkin karena setelah seharian berkeliling tdiak ada yang bisa menerima penggadaian mobil ini akhirnya jadi persoalan," kata Pasma.

Sakit hati

Sedangkan menurut keterangan pelaku pada polisi, Angelina berteriak kencang ketika pertengkaran berlangsung.

Korban juga disebut melontarkan kata-kata yang membuat tersangka sakit hati.

Tersangka lalu mencekik dan membekap Angelina. Selanjutnya dia mengambil koper di rumah mertuanya setelah kebingungan dan berkeliling Surabaya.

Pelaku memasukkan jasad korban ke koper dan membuangnya ke sebuah jurang di kawasan Gajah Mungkur, Cangar, Pacet, Jumat (5/5/2023).

Angelina yang tak pulang sejak saat itu membuat keluarga melapor ke Polrestabes Surabaya, Jumat (5/5/2023).

Jasad Angelina ditemukan sekitar sebulan kemudian atau pada Rabu (7/6/2023).

Sosok Angelina

Sementara itu pihak Universitas Surabaya (Ubaya) membenarkan bahwa Angelina adalah mahasiswi Fakultas Hukum angkatan 2020 di Ubaya.

Dekan Fakultas Hukum Ubaya Yoan Nursari Simanjuntak mengungkapkan Angelina cukup pintar dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,277.

Dia juga dikenal baik dengan sesama teman-temannya.

"Kami tentunya sangat berduka atas peristiwa ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan," kata Yoan, Kamis (8/6/2023).

Fakultas Hukum Ubaya melalui Lembaga Biro Bantuan Hukum (LBH) akan siap mendampingi keluarga korban.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Surabaya, Andhi Dwi Setiawan | Editor : Andi Hartik)

https://surabaya.kompas.com/read/2023/06/12/050000478/kecurigaan-ayah-mahasiswi-surabaya-sebelum-putrinya-dibunuh-guru-les--stnk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke