Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecurigaan Ayah Mahasiswi Surabaya Sebelum Putrinya Dibunuh Guru Les: STNK di Mobil Hilang

Kompas.com - 12/06/2023, 05:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com- Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Angelina Natania (22) dibunuh oleh guru les musiknya Rochmat Bagus Apriyatna (41).

Mayat Angelina ditemukan di sebuah koper di jurang Gajah Mungkur, Canger, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Rabu (7/6/2023) atau sekitar sebulan setelah pembunuhan.

Baca juga: Sosok Guru Les Musik yang Bunuh Mahasiswi di Surabaya, Tersangka: Saya Emosi Sesaat

STNK disebut hilang

Ayah korban, Bambang meyakini bahwa pelaku telah merencanakan membunuh putrinya demi menguasai harta Angelina.

Dugaan Bambang itu didasarkan pada hilangnya Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) mobil Mitsubishi Xpander miliknya.

Padahal biasanya, STNK tersebut disimpan di dalam kendaraan.

"Saya ingat sebelum kejadian ini, dua minggu sebelumnya STNK di dalam mobil hilang. Jadi anak saya tanya: Pa, STNK di mana? Padahal saya enggak mengambil," kata Bambang saat ditemui di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6/2023).

Rochmad yang telah ditetapkan sebagai tersangka, menurut Bambang, sudah merencanakan aksi tersebut..

"Berarti yang menguasai STNK sebelum mobil hilang itu sudah direncanakan. Dari situ sudah kelihatan dia (pelaku ke arah rencana untuk menguasai kendaraan dengan cara seperti itu," tambahnya.

Baca juga: Motif Pembunuh Mahasiswi Ubaya, Sakit Hati dengan Kata-kata Korban

Tuding berniat kuasai harta

Polisi sempat menyebutkan bahwa putrinya dan pelaku memiliki hubungan asmara.

Namun Bambang membantahnya.

"Saya sekedar mengingatkan, kabar yang beredar selama ini, simpang siur mengenai hubungan mereka ini, dikira ke arah asmara," kata Bambang.

Dia meyakini pelaku sengaja mendekati anaknya demi menguasai harta.

"Menurut saya, pelaku ini menggaet beberapa wanita, seperti membodohi gitu, tidak benar-benar orang yang ingin menjalin asmara dengan benar, tapi ingin menguasai hartanya," jelasnya.

Pertengkaran di mobil

Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce mengemukakan, korban dan pelaku sempat terlibat pertengkaran di dalam mobil sebelum pembunuhan terjadi.

Menurut Pasma, pelaku dan korban sudah saling mengenal sekitar selama lima tahun.

Adapun pertengkaran tersebut berlangsung di kawasan depan Kebun Bibit Wonorejo di Jalan Kendalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/5/2023).

Pasma menjelaskan, adu mulut diduga dipicu rencana menggadaikan mobil Mitsubishi Xpander milik Angelina.

"Mungkin karena setelah seharian berkeliling tdiak ada yang bisa menerima penggadaian mobil ini akhirnya jadi persoalan," kata Pasma.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Mahasiswi Ubaya, Korban dan Pelaku Sempat Ingin Gadaikan Mobil

Sakit hati

Sedangkan menurut keterangan pelaku pada polisi, Angelina berteriak kencang ketika pertengkaran berlangsung.

Korban juga disebut melontarkan kata-kata yang membuat tersangka sakit hati.

Tersangka lalu mencekik dan membekap Angelina. Selanjutnya dia mengambil koper di rumah mertuanya setelah kebingungan dan berkeliling Surabaya.

Pelaku memasukkan jasad korban ke koper dan membuangnya ke sebuah jurang di kawasan Gajah Mungkur, Cangar, Pacet, Jumat (5/5/2023).

Angelina yang tak pulang sejak saat itu membuat keluarga melapor ke Polrestabes Surabaya, Jumat (5/5/2023).

Jasad Angelina ditemukan sekitar sebulan kemudian atau pada Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Mahasiswi Ubaya yang Tewas Dibunuh Sempat Pamit Ikut UTS ke Ibunda

Sosok Angelina

Sementara itu pihak Universitas Surabaya (Ubaya) membenarkan bahwa Angelina adalah mahasiswi Fakultas Hukum angkatan 2020 di Ubaya.

Dekan Fakultas Hukum Ubaya Yoan Nursari Simanjuntak mengungkapkan Angelina cukup pintar dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,277.

Dia juga dikenal baik dengan sesama teman-temannya.

"Kami tentunya sangat berduka atas peristiwa ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan," kata Yoan, Kamis (8/6/2023).

Fakultas Hukum Ubaya melalui Lembaga Biro Bantuan Hukum (LBH) akan siap mendampingi keluarga korban.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Surabaya, Andhi Dwi Setiawan | Editor : Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Surabaya
Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Surabaya
Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Surabaya
Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Surabaya
Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Surabaya
Ayah dan Anak di Probolinggo Aniaya Saudara sampai Kritis, Dipicu Masalah Sertifikat Tanah

Ayah dan Anak di Probolinggo Aniaya Saudara sampai Kritis, Dipicu Masalah Sertifikat Tanah

Surabaya
Debt Collector Abal-abal Rampas Motor Seorang Ibu di Jalan, Alasannya Menunggak Angsuran

Debt Collector Abal-abal Rampas Motor Seorang Ibu di Jalan, Alasannya Menunggak Angsuran

Surabaya
Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Surabaya
Viral soal Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Viral soal Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Surabaya
3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

Surabaya
Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com