Hal ini yang membuatnya rela jauh-jauh pergi ke luar kota hanya untuk mencarikan tempat makan bagi bebek-bebek yang dipeliharanya.
"Bebek itu hewan manja, telat makan gak mau bertelur. Terus kalau dikasih konsentrat di kandang itu telornya juga kurang bagus. Apalagi hitungannya sulit untung kalo pake pakan, punya 100 bebek kalau sehari telornya 70 itu kita udah gak makan karena habis untuk beli pakan," jelasnya.
Tekad kuat untuk menyempurnakan rukun Islam mulai dimiliki Surip sejak tahun 2005. Enam tahun menabung, Surip dan istrinya memberanikan diri untuk mendaftar haji.
Saat itu, Surip yang masih harus membiayai putranya sekolah, menyisihkan sedikit demi sedikit uang hasil berjualan telor bebek.
"Alhamdulillah, ya sisa-sisa biaya sehari-hari dan kuliahkan anak ditabung, akhirnya bisa berangkat tahun ini," tuturnya.
Kini, bebek milik pria yang mengaku lulusan sekolah dasar ini tinggal belasan ekor. Bebek-bebek miliknya sebagian telah dijual karena khawatir tidak ada yang memberi makan saat dirinya pergi haji.
Sebagian lainnya digunakan untuk acara tasyakuran menjelang pemberangkatan haji dan sisanya untuk tasyakuran saat kembali ke kampung halaman nanti.
Salah satu rahasia suksesnya Surip angon bebek hingga bisa menunaikan haji ternyata tidak lepas dari kedekatannya dengan Allah SWT.
Di sela-sela waktu luangnya dan saat berada di sawah angon bebek, bibir Surip tidak pernah berhenti melafalkan istighfar dan salawat.
Baca juga: Pengantar Calon Jemaah Haji di Lombok Berdesakan, Ada yang Turun ke Got
Menurutnya, rutinitas itu sudah dilakoninya seja kecil. Ia berkeyakinan, saat dirinya dekat dengan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, kemungkinan untuk segera dipanggil datang ke Tanah Suci semakin besar.
"Pokoknya jangan lupa istighfar dan baca salawat. Karena ibarat kita punya teman kalau dekat banget pasti kalau dia punya acara kita akan diundang," tutupnya.
Kini, Surip dan istrinya hanya berharap bisa menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji dengan khusuk dan menjadi haji yang mabrur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.