MADIUN, KOMPAS.com - Memasuki musim kemarau, volume air di Waduk Dawuhan di Desa Plumpungrejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menyusut hingga 35 persen. Meski begitu, air di waduk itu masih mampu memenuhi kebutuhan pengairan pertanian warga setempat.
"Jumlah penyusutan volume air diperkirakan mencapai 2,6 juta meter kubik atau sekitar 35 persen dari kapasitas normal 3,9 juta meter kubik," ujar petugas operasional Waduk Dawuhan, Agung Wirasat di Madiun, Rabu (7/6/2023) seperti dikutip Antara.
Baca juga: Kejati Jatim Minta BPKP Hitung Kerugian Negara Kasus Korupsi Anak Perusahaan PT INKA Madiun
Agung mengatakan, Waduk Dawuhan masih mampu mengairi lahan pertanian warga meski airnya menyusut. Menurutnya, Waduk Dawuhan mengaliri seluas 1.273 hektare lahan pertanian di 3 kecamatan, yakni Kecamatan Madiun, Wonoasri, dan Balerejo.
Sesuai prediksi, sistem pengairan di Waduk Dawuhan masih bisa berjalan normal pada kemarau tahun ini.
"Untuk besar atau kecilnya debit air yang disalurkan, mengikuti kebutuhan pertanian sejumlah warga desa setempat," katanya.
Baca juga: Puluhan Tiang Penerangan Jalan yang Didanai APBD Dipasangi Logo Partai Politik di Madiun
Pintu air di waduk itu akan ditutup ketika volume air tersisa 200.000 meter kubik. Sisa air itu untuk kepentingan pemeliharaan bendungan dan menghindari kerusakan bangunan. Biasanya, pintu air ditutup pada bulan Agustus.
Sumber: Antara
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.