Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikenal Aktif di Medsos, Terduga Teroris di Banyuwangi Sering Pajang Foto Bareng Pejabat

Kompas.com - 07/06/2023, 10:30 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - SN, terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror di Banyuwangi, Jawa Timur, dikenal aktif di media sosial (medsos)

Sederet akun medsos pribadi SN maupun lembaganya, mulai dari Facebook sampai Instagram sering mengunggah dokumentasi kegiatannya.

Baca juga: Terduga Teroris Banyuwangi Berstatus Direktur PKBM, Disdik Minta Ketua Yayasan Diganti

Bahkan SN yang dikenal punya banyak jaringan dan kerap menjadi pengurus organisasi itu, juga sering mengunggah foto kedekatannya dengan para aktivis dan pejabat pemerintah setempat.

SN dikenal aktif di berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, keagamaan, organisasi kebencanaan, pendidikan, dan pendampingan hukum.

Kabid Dikmas Dinas Pendidikan Banyuwangi Nuriyatus Soleha mengaku mengenal SN sebagai Direktur PKBM di tempat tinggalnya di Dusun Susukan Kidul, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi.

Baca juga: Guru PKBM Milik Terduga Teroris di Banyuwangi Dikumpulkan, Diminta Setia NKRI dan Pancasila

"Kalau kami sih komunikasinya sebatas ini. Baik-baik saja enggak ada tanda-tanda bahwa beliau terindikasi, enggak ada," kata Kabid Dikmas Dinas Pendidikan Banyuwangi, Nuriyatus Soleha, Rabu (7/6/2023).

Sejak mengenal SN sebagai Direktur PKBM, Nuriyatus tidak pernah menyangka SN terindikasi jaringan teroris.

"Kalau kami kan sebatas proses pembelajaran ya, terus ketentuan-ketentuan dinas tentang pembelajaran di PKBM," ujar Nuriyatus.

Selama ini, kata Nuriyatus, pembicaraan yang dibangun hanya sebatas komunikasi tentang proses belajar mengajar perihal PKBM. Dan tidak lebih.

"Misalnya pekan Hardiknas, setiap PKBM mengeluarkan apa, keterampilan, kesenian, budaya dan sebagainya," terangnya.

Nuriyatus mengaku, selama mengenal SN dalam kegiatan di PKBM, tidak pernah melihat dia mengajarkan paham radikal kepada anak didiknya.

"Selama ini baik-baik saja tidak pernah ada indikasi teman-teman. Misalkan kebetulan juga ada saudara atau tetangga itu jadi tutor tidak ada bicara apapun," ujarnya.

Baca juga: Maling di Banyuwangi Bobol Mesin ATM di Dalam Minimarket, Rusak CCTV Lebih Dulu

Pejabat yang juga pernah foto bersama SN, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 adalah Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Banyuwangi, Muhamad Lutfi.

Meski sempat berfoto bersama Lutfi, namun SN pernah masuk dalam pemantauan di Bakesbangpol sekitar tahun 2015 atau delapan tahun silam.

Pantauan itu karena ada indikasi bahwa SN masuk dalam ranah yang membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Sepengetahuan kami sudah selesai, tapi mungkin ada catatan khusus yang kami juga enggak tahu," kata Lutfi.

Mantan Panitera Pengadilan Agama Banyuwangi, Subandi mengaku malah baru mendengar SN ditangkap oleh Densus 88 karena dugaan terlibat jaringan terorisme.

"Saya belum mendengar sama sekali," kata Subandi yang saat ini menjabat Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Jember, Rabu (7/6/2023).

Menurut Subandi, dirinya mengenal SN hanya sebatas sebagai seorang pengacara atau advokat saja. Terkait aktivitas lainnya, Subandi mengaku tak paham.

"SN kenalnya sebagai advokat saja. Selebihnya tidak pernah tahu kehidupan sehari-hari," ucap Subandi.

SN, memang berprofesi sebagai seorang pengacara atau advokat. Dia diketahui terlibat aktif dalam pendampingan permasalahan hukum dibawah naungan Kantor At Taubah Law Office Banyuwangi.

Belakangan, kantor hukumnya itu aktif mendampingi kasus yang berkaitan dengan korban asusila perempuan dan anak di Banyuwangi.

Tak hanya itu, SN juga memiliki lembaga pendidikan berupa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) At Taubah yang di tempat tinggalnya.

Kepala Dusun Susukan Kidul, Hairiyah membenarkan jika yang bersangkutan adalah seorang pengacara. Dia juga seorang pendidik.

"Bapaknya ini dosen dan pengacara. Jarang di rumah. Tiga hari sekali, kadang dua hari sekali baru di rumah," katanya kepada awak media, Sabtu (3/6/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com