Namun, peringatan warga tersebut dihiraukan dan justru beberapa mahasiswa itu tidak terima mendapat perlakuan tersebut.
"Dihiraukan, akhirnya warga ngomong ke orang-orang kampung lainnya kalau diperingatkan enggak terima," katanya.
Selanjutnya, warga menemukan adanya salah satu mahasiswa yang membawa senjata tajam (sajam). Mahasiswa tersebut diamankan oleh warga dengan diikat tali rafia.
"Dari anak-anak itu ada salah satu bawa sajam, akhirnya sama warga diamankan sajam itu, anak ini informasinya diikat sama tali rafia," katanya.
Diduga mahasiswa tersebut juga diduga mendapatkan perlakuan penganiayaan fisik.
"Ya, kalau melihat reaksi dari korban iya, karena ada bekas luka yang sudah divisum," katanya.
Lebih lanjut, mahasiswa tersebut dapat kabur dan memberitahukan kepada teman-temannya bila mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan.
Para mahasiswa asal luar Jawa itu kemudian mencari pelaku yang mengikat temannya. Namun, belum bertemu dengan pelaku, para mahasiswa merusak rumah warga.
"Kemudian bisa lari anak itu ke teman-temannya kalau dia diperlakukan begitu, mereka cari orang yang mengikat temannya. Nah, itu belum ketemu sama pelakunya, belum ketemu sama anak yang ikat ini sudah marah duluan, rumah warga dirusak," katanya.
Kemudian, petugas kepolisian mendatangi lokasi kejadian untuk meredam situasi. Selain itu, juga menyarankan terduga korban mahasiswa untuk melapor ke Kantor Polsek Lowokwaru.
Sedangkan warga yang rumahnya rusak melapor ke Polresta Malang Kota.
Selain itu, tidak ada warga yang mengalami luka dalam peristiwa tersebut.
"Akhirnya saya datang ke sana, saya bilang kalau memang kamu merasa korban diikat dan dipukuli ya lapor ke polsek, tadi malam anak itu bikin laporan kita terima, pagi ini warga gantian melapor bahwa rumahnya dirusak oleh kelompok mereka," katanya.
Ke depan, pihaknya akan memberikan pemahaman kepada kedua belah pihak untuk saling menjaga kondusifitas Kota Malang.
"Kita sama-sama memberikan pemahaman kepada mereka, artinya kepada kelompok anak-anak yang ngekos di situ, kan mereka ini tamu. Mereka tujuannya sekolah, jadilah tamu yang baik. Warga pun sama, artinya dengan mahasiswa datang ke tempatnya, juga untuk kos, sama-sama paham hukum, ketika ada permasalahan jangan berbuat sendiri," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.