Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Desa di Pulau Bawean Gresik Masih Kesulitan Jaringan Internet, Dibutuhkan BTS

Kompas.com, 23 Mei 2023, 07:16 WIB
Hamzah Arfah,
Krisiandi

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Gresik Ninik Asrukin mengungkapkan, ada enam desa di Kepulauan Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang hingga kini masih kesulitan mengakses internet. 

Itu karena ketiadaan jaringan di wilayah tersebut atau blank spot. 

Adapun enam desa di Kepulauan Bawean itu, seluruhnya berada di Kecamatan Tambak, Gresik, Yakni, Desa Telukjatidawang, Gelam, Peromaan, Diponggo, Kepuhteluk, dan Kepuhlegundi.

"Kunjungan kami kemarin ke Bawean, satu dalam rangka mencari titik itu (blank spot), juga sosialisasi SID (Sistem Informasi Desa) dan konten pariwisata. Terkait blank spot, kami sudah koordinasi dengan pusat, disuruh ngecek mana yang nggak ada," ujar Ninik, saat dihubungi, Senin (22/5/2023).

Baca juga: Ketiadaan Listrik dan Sulitnya Sinyal di Golo Mori Labuan Bajo, Lokasi KTT ASEAN

Ninik menjelaskan, dari hasil pemetaan yang dilakukan di enam desa tersebut diketahui, dibutuhkan pembangunan Base Transceiver Station (BTS).

Sehingga warga yang berada di enam desa tersebut, dapat menikmati jaringan internet seperti warga Indonesia di tempat lain.

"Ada yang memang ada (jaringan), tapi itu kecil. Ada yang satu desa itu sama sekali tidak ada," ucap Ninik.

Diskominfo Gresik, dikatakan Ninik, sudah menjalin komunikasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terkait permasalahan tersebut sejak tahun lalu.

Dengan harapan, supaya warga di enam desa yang menjadi titik blank spot tersebut dapat merasakan jaringan internet dan akses komunikasi layak.

"Akan kami laporkan ke Postel (Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi) untuk pembangunan tower di sana, karena datanya harus masuk tahun ini. Kemarin disuruh survei dulu, mungkin nanti dilakukan tindak lanjut. Mudah-mudahan dapat (dibangun)," kata Ninik.

Baca juga: Permainan Proyek BTS 4G Terungkap: Menara Tak Sesuai dan Dalih Covid-19

Dari hasil survei pemetaan yang telah dilakukan, pada Desa Diponggo membutuhkan pembangunan menara baru untuk memperkuat infrastruktur jaringan.

Terlebih kontur wilayah Desa Diponggo, terletak di antara perbukitan Tanjung Ori dan Mayangkara, berada di bawah dengan tertutup area perbukitan.

Sebagai alternatif untuk Desa Diponggo di luar pembangunan menara baru, perangkat untuk jaringan internet dapat di tempatkan pada mercusuar dekat Bandara Harun Tohir di Pajinggahan, Desa Tanjung Ori.

Sementara pada lima desa lain, bakal ditambahkan bandwidth.

"Nanti yang menentukan pusat. Kami cuma mengajukan jika pada desa-desa itu tidak ada sinyal (jaringan internet). Bahkan, untuk mencari titik blank spot itu kemarin sampai naik ke bukit yang ada di sana," tutur Ninik.

Baca juga: 7 BTS Kominfo di Pelosok NTT Sebagian Tak Aktif, Warga Dapat Sinyal Malam Hari

Untuk mewujudkan warga di enam desa tersebut mendapatkan jaringan internet, komunikasi juga dilakukan dengan pihak provider supaya ditambahkan bandwidth jaringan untuk koneksi internet.

Sebab pada titik selain Desa Diponggo, warga bisa berkomunikasi melalui telepon seluler namun tidak dapat memanfaatkan internet.

"Di luar itu, sudah ada wifi gratis yang telah kami sediakan di Kecamatan Sangkapura dan Tambak. Ada lima titik di Sangkapura dan dua titik di Tambak," kata Ninik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau