BLITAR, KOMPAS.com – Sebuah pabrik penggilingan kapuk yang berada di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ludes terbakar pada Minggu (14/5/2023) pagi. Kerugian akibat kebakaran itu ditaksir mencapai Rp 200 juta.
Kebakaran pabrik kapuk yang terletak di Desa Ngadri, Kecamatan Binangun, itu berlangsung sekitar 30 menit. Namun, dalam jangka waktu yang tidak telalu lama itu, kebakaran telah menghanguskan hampir semua yang ada di pabrik tersebut, kecuali dindingnya.
Kepala Unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Blitar Teddy Prasojo mengatakan, titik api pertama kali diketahui pemilik pabrik, Marsih (53), sekitar pukul 8.30 WIB.
Baca juga: Posko Pengaduan Denda PLN Blitar Urungkan Rencana Gugat PLN
30 menit kemudian, sekitar pukul 9.00 WIB, ketika personel Damkar tiba di lokasi, pabrik yang cukup luas itu sudah ludes.
“Akhirnya, kami hanya melakukan penyisiran guna memastikan bahwa tidak ada titik api yang masih hidup di seluruh area pabrik,” ujar Teddy saat dikonfirmasi Kompas.com.
Baca juga: Penjelasan PLN Soal Putus Aliran Listrik Warga Blitar Lalu Sambungkan Lagi Setelah Diprotes
Teddy mengatakan, kecepatan api merembet dan membesar disebabkan oleh pabrik yang dipenuhi bahan baku kapuk yang sangat mudah terbakar. Kapuk didapat dari biji pohon randu yang sebenarnya saat ini sudah jarang digunakan sebagai bahan baku pembuat kasur dan bantal.
Berdasarkan keterangan dari pemilik, kata Teddy, api diduga berasal dari knalpot mesin diesel yang digunakan sebagai penggerak alat penggilingan kapuk.
Sekitar pukul 8.00 WIB, pekerja pabrik menghidupkan mesin diesel dan mulai melakukan penggilingan. 30 menit kemudian, pemilik melihat tumpukan kapuk yang berada di dekat knalpot mesin diesel mulai mengeluarkan asap karena terbakar.
“Ibu Marsih meminta pekerja segera keluar dari pabrik guna menyelamatkan diri karena api merembet sangat cepat,” ujarnya.
Menurut Teddy, kebakaran itu tidak hanya menghanguskan kapuk yang ada di pabrik, namun juga sejumlah peralatan pabrik dan juga atap bangunan.
“Berdasarkan perkiraan pemilik, kerugian mencapai Rp 200 juta,” ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.