Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Pria Rusak Pot di Depan Kantor Wali Kota Blitar dan Tantang Presiden Jokowi, Punya Riwayat Depresi Berat

Kompas.com, 7 Mei 2023, 09:12 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria merusak pot dan lampu trotoar di depan Kantor Wali Kota Blitar, Jawa Timur, viral di media sosial dan aplikasi perpesanan.

Dalam video tersebut pria yang melakukan perusakan tersebut juga menantang aparat keamanan dan Presiden Jokowi.

Menurut pria itu, dia sengaja merusak pot supaya bisa ditangkap agar bisa, menyampaikan pesan kepada Jokowi.

"Jokowi kon nyethu'i aku. Nek pomo deke ki pancen rojo lho. Munggah ring karo aku' (Jokowi suruh menemui aku. Kalau memang dia raja lho ya. Naik ring sama aku," ujar JM di depan personel Satpol PP dalam rekaman video yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Polisi Proses Hukum Aksi Pengeroyokan yang Tewaskan Terduga Pencuri Kambing di Blitar

"Sopo sing wani jotosan karo aku sak Indonesia. Aku pingin dadi rojo (Siapa yang berani tinju sama aku seluruh Indonesia. Aku ingin jadi raja)," lanjut JM.

"Tapi sitok-sitok, ojo keroyokan (tapi satu-satu, jangan keroyokan)," tambahnya.

Penjelasan Satpol PP

Plt Kepala Satpol PP Kota Blitar Ronny Pasalbessy mengatakan, pria tersebut berinisial JM, warga asal Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar.

Pria berusia 23 tahun itu merusak delapan pot bunga dan dua lampu di depan Kantor Wali Kota Blitar pada Sabtu (6/5/2023) dini hari. Tak hanya itu JM juga menantang petugas dan presiden.

Setelah dilakukan pendalaman, JM diduga mengalami depresi.

"Saat kami amankan dan ditanya apa maksudnya melakukan perusakan, katanya mau menyampaikan tantangan ke Presiden Jokowi," kata Ronny saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu.

Ketika diamankan, kata dia, JM mengenakan celana jin biru dan kemeja motif kotak-kotak warna merah-hitam.

JM juga membawa ponsel dan memutar lagu-lagu berbahasa Jawa saat menghadapi personel Satpol PP.

Ronny mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan kasus perusakan pot dan lampu tersebut ke pihak kepolisian.

JM, kata dia, sudah diserahkan ke pihak Polsek Kepanjenkidul, Polres Blitar Kota.

"Kasus ini kami laporkan ke pihak kepolisian karena kami tidak berwenang melakukan penindakan lebih lanjut," tuturnya.

Baca juga: Polisi Tetapkan Tersangka terhadap Ibu Bayi yang Ditemukan Tewas di Kamar Kos di Blitar

Riwayat depresi berat

Kapolsek Kepanjenkidul Kompol M Yusuf mengatakan pihaknya telah menahan ZM untuk dimintai keterangan.

"Ya, sekarang pelaku masih kita periksa dengan didampingi pihak keluarga," kata Yusuf saat dikonfirmasi wartawan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan informasi pihak keluarga, kata Yusuf, ZM memiliki riwayat gangguan kejiwaan.

"Omongan pelaku kadang logis, kadang tidak. Kita tanya motif melakukan perusakan, jawabnya karena ada pesan ghaib," jelas Yusuf.

Menurut Yusuf, pihak keluarga juga menunjukkan surat keterangan dari puskesmas setempat yang menunjukkan ZM memiliki riwayat depresi berat.

"Hasil pemeriksaan dan kondisi pelaku ini akan kita laporkan juga ke pihak Pemerintah Kota," tambahnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau