Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bocah 9 Tahun di Gresik Dibunuh Sang Ayah, Niat Lebaran Bersama Orangtua Berujung Duka

Kompas.com - 02/05/2023, 10:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Nasib AK alias Z sungguh tragis. Anak perempuan berusia 9 tahun itu meninggal dunia dibunuh ayah kandungnya sendiri Muhammad Qodad Affaul alias Afan (29).

Afan menghabisi nyawa anak perempuannya dengan pisau di dalam kamar rumah kontrakan yang berada di Dusun Plampang, Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, Gresik pada Sabtu (29/4/2023) pukul 04.30 WIB.

Baca juga: Pengakuan Ayah di Gresik Bunuh Sang Anak karena Tak Sanggup Membesarkannya

Z ternyata baru pulang sebelum Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Sebelumnya ia tinggal di pondok pesantren dengan biaya dari sang kakek, Dodik (62) dan neneknya, Yani (60).

Dodik dan Yani sepakat membawa cucunya di pondok pesantren karena tak tega melihat menantu dan anaknya sering bertengkar

Tersangka Afan dan istrinya kerap bertengkar karena faktor ekonomi. Afan sendiri bekerja di tempat konveksi. Sedangkan sang istri tak betah di rumah dan selalu ingin kembali menjadi pemandu karaoke.

Ketidakcocokan keduanya membuat rumah tangga yang dibangun selama bertahun-tahun lamanya renggang. Mereka sempat pisah ranjang, namun akur kembali.

"Mondok di Malang. Baru dijemput kemaren saat lebaran," kata Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdhan, Senin (1/5/2023).

Baca juga: Sosok Ayah di Gresik yang Bunuh Anaknya, Gaji Rp 300.000, Yakini Korban Masuk Surga

Saat lebaran, Afan dan istrinya menjemput anaknya di rumah sang kakek dan nenek. Lalu Z diajak pulang ke rumah kontrakan mereka di Menganti.

Mereka pun kembali tinggal bersama. Namun petaka terjadi pada pekan lalu. Istri Afan yang berinisial D pergi meninggalkan rumah tanpa pamit.

D pergi setelah cekcok dengan Afan dan diduga ia kembali menjadi pemandu lagu karoke.

Tersangka yang pernah terjerat kasus narkoba hilang akal. Pikirannya gelap. Tidak berpikir panjang pada Jumat malam, pria berperawakan kurus ini mencari cara bagaimana membunuh anaknya.

Sementara itu korban tiba-tiba mengambil selembar kertas. Kemudian menulis ucapan selamat tinggal dan menggambar tiga orang yang diduga teman sebayanya.

Pada Sabtu (29/4/2023), setelah adzan subuh berkumandang, tersangka kesetanan.

Di tengah pagi buta, dia menuju dapur dan mengambil sebilah pisau. Lalu ia menghampiri kamar anaknya.

Baca juga: Isi Surat Terakhir Bocah 9 Tahun di Gresik yang Dibunuh Ayah Kandungnya Sendiri: Selamat Tinggal

Saat itu sang buah hati sedang tidur tertelungkup. Entah apa yang ada di pikirannya, tersangka menusuk-nusuk punggung anaknya sendiri berkali-kali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com