Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi 38 Hari Meninggal, Pria yang Sulut Petasan di Gresik Siap Minta Maaf Lagi, tapi...

Kompas.com - 01/05/2023, 18:22 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Astunggal (53), warga Desa Jatirembe, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menyalakan petasan kembang api untuk merayakan Idul Fitri 1444 H, Sabtu (22/4/2023), bersama cucu dan keponakannya.

Akan tetapi, akibat petasan yang disulutnya, bayi berusia 38 hari terkejut dan kejang-kejang diduga akibat suara ledakan mercon tersebut. Sempat mendapat perawatan selama beberapa hari, bayi itu pun dinyatakan meninggal dunia.

Kepada Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (Gus Yani), pada Minggu (30/4/2023), Astunggal mengaku telah meminta maaf kepada keluarga korban yang merupakan tetangganya.

Astunggal mengatakan, dia bersedia meminta maaf kembali jika keluarga korban menghendakinya.

Kronologi versi Astunggal

Astunggal menceritakan, saat itu cucu dan keponakannya datang ke rumahnya untuk merayakan lebaran pada Sabtu (22/4/2023) sekitar pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Bayi Meninggal Diduga Kaget Usai Dengar Suara Mercon, Ini Penjelasan RS

Dia mengaku, cucu dan keponakannya yang masih berusia 4 tahun dan 5 tahun membawa sebatang petasan kembang api.

Astunggal pun kemudian diminta oleh cucu dan keponakannya itu untuk menyalakan petasan tersebut.

“Saya secara hati yang mendalam tidak ada niat untuk mengganggu tetangga dan terutama bayi, sebab jarak rumah dengan keluarga (korban) sekitar tiga rumah, sejauh lima belas sampai dua puluh meter," kata Astunggal, dikutip dari TribunSolo.com, Senin (1/5/2023).

"Saat itu juga banyak anak-anak lain juga menyalakan petasan,” imbuhnya.

Menurutnya, usai dia menyalakan petasan, dia bersama cucu dan keponakannya juga melihat anak-anak lain membunyikan mercon di sekitar mushola wilayah tersebut.

Sampaikan permintaan maaf

Astunggal menyampaikan permintaan maafnya kepada keluarga korban disaksikan oleh Gus Yani, camat, dan pihak kepolisian.

“Saya tidak tahu kalau ada Pak Bupati Gus Yani ke rumah duka. Saya dipanggil kepala desa untuk datang ke rumah duka dan saya juga telah meminta maaf kepada keluarga korban," ujar Astunggal.

Baca juga: Kronologi Bayi 38 Hari Meninggal Dunia Usai Mendengar Suara Petasan Saat Lebaran

"Jika saya minta maaf kembali, saya bersedia, tapi harus ada petugas keamanan yang mendampingi agar bisa menenangkan masalah ini,” sambungnya.

Pernyataan keluarga korban

Sementara itu, Zlk (43), perwakilan keluarga pasangan Nur Hasim (34) dan Nur Faizah (28), orangtua bayi yang meninggal karena suara petasan, mengatakan bahwa pihaknya hanya meminta keluarga Astunggal minta maaf secara tulus.

Pasalnya, menurut Zlk, usai kejadian itu, pihak keluarga Astunggal tidak menunjukkan itikad baiknya dengan datang ke rumah korban untuk meminta maaf.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Jember, Bupati dan Wakil Ketua DPRD Berebut Rekomendasi Nasdem

Pilkada Jember, Bupati dan Wakil Ketua DPRD Berebut Rekomendasi Nasdem

Surabaya
2 Pemuda di Surabaya Perkosa Anak di Bawah Umur Usai Tenggak Miras

2 Pemuda di Surabaya Perkosa Anak di Bawah Umur Usai Tenggak Miras

Surabaya
Pemkab Lumajang Akan Gabungkan Penambang Legal dan Ilegal

Pemkab Lumajang Akan Gabungkan Penambang Legal dan Ilegal

Surabaya
Mantan Bupati Sampang Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Jual Beli Suara

Mantan Bupati Sampang Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Jual Beli Suara

Surabaya
Kronologi Perundungan Siswi SD yang Berujung Kematian di Lamongan

Kronologi Perundungan Siswi SD yang Berujung Kematian di Lamongan

Surabaya
Pemkot Malang Segera Terapkan Pembayaran Non-Tunai Parkir di Tepi Jalan Umum

Pemkot Malang Segera Terapkan Pembayaran Non-Tunai Parkir di Tepi Jalan Umum

Surabaya
Polres Blitar Tangkap Pengedar Narkoba di Malang, Barang Bukti Ganja 13,7 Kg Senilai Rp 140 Juta

Polres Blitar Tangkap Pengedar Narkoba di Malang, Barang Bukti Ganja 13,7 Kg Senilai Rp 140 Juta

Surabaya
PDI-P Jadi Pemenang Pileg di Sumenep, Istri Bupati Disebut Berpeluang Jadi Ketua DPRD

PDI-P Jadi Pemenang Pileg di Sumenep, Istri Bupati Disebut Berpeluang Jadi Ketua DPRD

Surabaya
KPU Tetapkan 50 Anggota DPRD Sumenep Terpilih, Ada Istri Bupati hingga Anak Mantan Bupati

KPU Tetapkan 50 Anggota DPRD Sumenep Terpilih, Ada Istri Bupati hingga Anak Mantan Bupati

Surabaya
Angkutan Pelajar Gratis di Kota Batu Resmi Beroperasi

Angkutan Pelajar Gratis di Kota Batu Resmi Beroperasi

Surabaya
Tak Terpilih Lagi, Wakil Ketua DPRD Jember Daftar Bacabup ke PDI-P

Tak Terpilih Lagi, Wakil Ketua DPRD Jember Daftar Bacabup ke PDI-P

Surabaya
Wakil Bupati Malang Daftar Pilkada Kota Batu lewat PDI-P

Wakil Bupati Malang Daftar Pilkada Kota Batu lewat PDI-P

Surabaya
Pilkada Kota Probolinggo, Calon Perseorangan Harus Kantongi 17.851 Dukungan

Pilkada Kota Probolinggo, Calon Perseorangan Harus Kantongi 17.851 Dukungan

Surabaya
Pilkada Surabaya, DPC PKB Akan Kirim Surat ke DPP supaya Merekomendasi Eri-Armuji

Pilkada Surabaya, DPC PKB Akan Kirim Surat ke DPP supaya Merekomendasi Eri-Armuji

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com