Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bayi Lulus dari "Stunting" di Magetan, Kebijakan Pemda Berperan Besar

Kompas.com, 10 April 2023, 17:15 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Ketua Tim Aksi Cegah Stunting Kabupaten Magetan Rama Anindita mengatakan, angka rujukan ke RSUD Sayyidiman mengalami kenaikan cukup tajam dibandingkan tahun 2022 karena masyarakat mulai sadar akan gejala stunting pada balita mereka.

“Tata laksana poros Posyandu pusat rumah sakit itu sudah direplikasi seluruh kecamatan sehingga semua sadar akan pentingnya penanganan stunting, akhirnya rujukan meningkat tajam,” ujarnya.

Baca juga: Fungsi Asam Amino Esensial untuk Mencegah Stunting

Sementara Subkoordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Lisa Chandra Sari mengatakan, untuk mengatasi kasus stunting pemerintah Kabupaten Magetan menaikkan anggaran pembelain susu pangan olahan untuk kondisi medis khusus (PKMK).

Anggrn yang semula Rp 150 juta di tahun 2022 menjadi Rp 800 juta di 2023.

Berdasarkan data penanganan kasus balita stunting pada Oktober-Desember 2022, sebanyak 800 balita mendapat penanganan terapi dengan pemberian susu PKMK.

“Dari anggaran Rp 150 juta ternyata dihitung-hitung baru sedikit banget, sementara rujukan dari rumah sakit semakin banyak, jadi tahun ini anggaran ditambah sampai Rp 800 juta lebih," katanya.

Baca juga: Upaya Menurunkan Angka Stunting di Sumut

Untuk diketahui, Pemkab Magetan meluncurkan sejumlah program baik untuk mengantisipasi kelahiran yang menyebabkan stunting hingga program bantuan susu Pangan Olahan Untuk Keperluan Medis Khusus PKMK untuk balita stunting.

Ojek ibu hamil

Bupati Magetan Suprawoto mengatakan, Magetan mempunyai program ojek ibu hamil atau jekmil yang masuk top 45 inovasi nasional. Program ini salah satunya mencegah stunting terjadi sejak dalam masa kehamilan.

“Jek mil ini untuk mencegah angka kematian ibu anak juga stunting karena mulai ibu hamil itu masuk dalam program jekmil yang mengantarkan ibu hamil periksa di Puskesmas. Ini sudah kita replikasi di seluruh Puskesmas,” katanya, Senin (10/4/2023).

Pemerintah juga mengedukasi para lansia lantaran banyak anak yang diasuh oleh nenek dan kakek mereka.

“Kalau orangtuanya sibuk biasanya yang ngasuh kan neneknya. Kta punya program sekolah lansia dan sekolah ibu pintar yang melaksanakan BKKBN. Lulusnya itu diwisuda,” ucap Suprawoto.

Baca juga: Jangan Salah Kaprah, Stunting Berbeda dengan Gizi Buruk

Pemerintah daerah, menurut Suprawoto, juga turut andil dengan memberikan anggaran kegiatan pemberian makanan tambahan melalui kegiatan Posyandu.

Dengan berbagai kegiatan yang dilaksankan saat ini BUpati Magetan Suprawoto optimistis tahun 2025 Kabupaten Magetan akan bebas stunting.

“Stunting tahun 2020 itu masih 27 persen, kemudian tahun 2021 turun 17 persen dan tahun 2022 turun 14 persen, itu survei BPS. Tetapi bulan timbang kita 10 persen, artinya setiap bulan balita ditimbang, sebetulnya datanya lebh akurat bulan timbang karena survei ambil sampel dari seluruh populasi balita,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau