Sugeng Riyanto, kakek bayi, mendukung penuh upaya polisi mengungkap penyebab kematian cucunya.
"Terima kasih sudah menanggapi dan memproses laporan kami," terang Sugeng Prayitno di lokasi ekshumasi.
Sugeng mengatakan, cucunya itu mengikuti program imunisasi di Polindes Gembleb, Kecamatan Pogalan, Trenggalek.
"Saat ini belum ada konfirmasi terkait kematian cucu saya. Kami hanya ingin kepastian secara gamblang," terang Sugeng.
Baca juga: Gelar Safari Ramadhan Sambil Masak-masak, Bupati Trenggalek: Untuk Cegah Stunting
"Kami ingin tahu yang disuntikkan itu jenis apa saja, imuniasi jenis apa saja. Waktu itu hanya cucu saya yang usianya 5 bulan. Bayi lainnya usianya 9 bulan ke atas," sambung Sugeng.
Sugeng menyebut, ketika menerima imunisasi, bayi MA menerima suntikan sebanyak lima kali.
"Setahu saya tidak ada sekali imunisasi itu sampai 5 kali, itu lima kali jenis apa juga belum dikonfirmasi ke kami jenisnya apa saja," terang Sugeng.
Seperti diberitakan sebelumnya, bayi MA meninggal dunia setelah menerima imunisasi.
Saat itu, suhu badan bayi MA tinggi. Bayi MA kemudian dibawa ke Puskesmas Pogalan. Karena kondisi semakin memburuk, bayi MA dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo Trenggalek hingga akhirnya meninggal dunia.
Karena kematian yang dirasa tidak wajar oleh keluarga, kasus itu lalu dilaporkan ke polisi pada Senin (27/3/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.