"Membuka lahan di dalam kampung enggak masalah bagi kami, kan ada itu dekat warung. Kami juga berharap ruko-ruko yang kosong dibuat parkir kan enak itu, artinya mereka membuka usaha parkir," katanya.
Pemkot Malang dalam waktu dekat juga akan segera membangun tempat parkir bertingkat di sekitar Stadion Gajayana. Anggaran sebesar Rp 5 miliar siap dikucurkan untuk proyek yang ditargetkan selesai 2023 ini.
Saat ini rencana pembangunan itu masih dalam penyelesaian Detail Engineering Design (DED) dan menuju proses tender.
"Kami tenderkan setelah Lebaran untuk yang di dekat Stadion Gajayana, itu untuk menampung sepeda motor. Sehingga ke depan nantinya yang sepeda motor harus di sana semua supaya mereka jalan kaki ke Kayutangan. Itu bentuknya parkir bertingkat juga tapi tidak menggunakan mesin," ungkap dia.
Dishub Kota Malang juga akan berkoordinasi dengan salah satu bank dan dealer sepeda motor yang ada di Kayutangan untuk bersedia membuka lahan parkir di gedungnya.
"Akan kami undang, untuk jangka pendeknya, mudah-mudahan mereka mau, kemungkinan bisa menggunakan sistem pajak bukan retribusi, yang penting bisa mengurangi kepadatan di situ," katanya.
Di sisi lain, warganet beberapa waktu belakang mengeluhkan tarif parkir di Kayutangan yang melebihi batas wajar. Hal itu diakui Widjaja. Pihaknya juga pernah menemukan juru parkir nakal di kawasan tersebut.
"Sempat kami tegur, petugas kami datang sengaja pakai baju preman ditagih satu jukir liar sedang mabuk dekat bank. Kami panggil, diperingatkan untuk membuat surat pernyataan tidak mengulangi lagi perbuatannya. Ke depan akan kami tindak yang seperti itu," tutup dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang