KOMPAS.com - Seorang suami kepala desa (kades) beserta selingkuhannya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembuangan bayi di Desa Pojok, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim).
Perselingkuhan Riyanto (45) dan Widayanti (30) ternyata berlangsung sejak November 2021. Padahal, keduanya sudah berkeluarga.
Riyanto, yang merupakan warga Desa Jaten, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jatim, ialah suami kepala desa setempat.
Sedangkan, Widayanti merupakan warga Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru, Tulungagung. Suaminya adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan.
Baca juga: Sebelum Buang Bayi, Suami Kades dan Selingkuhannya Cari Paranormal, Ingin Pindahkan Kehamilan
Dalam perselingkuhan tersebut, Widayanti hamil.
"Ini kehamilan pertamanya selama hubungan dengan Riyanto,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Humas Kepolisian Resor (Polres) Tulungagung Iptu Mohammad Anshori, Rabu (22/3/2023).
Pasangan selingkuh itu sempat pergi ke dukun untuk menggugurkan kandungan. Namun, gagal.
Mereka juga pernah mengunjungi paranormal agar kehamilan yang dialami Widayanti dipindahkan ke orang lain. Lagi-lagi, upaya tersebut tak sesuai harapan.
Cara berikutnya, mereka membeli obat penggugur kandungan. Beberapa jam usai mengonsumsi obat itu, Widayanti bersalin. Berdasarkan keterangan tersangka, persalinan dilakukan di rumah orangtua Widayanti di Desa Jaten, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar.
Ansori mengatakan, tersangka melakukan cara-cara itu lantaran takut dan malu atas kehamilan tersebut.
Baca juga: Bayi Ditemukan di Dalam Kardus Pinggir Sawah di Tulungagung, Polisi Gelar Penyelidikan
Usai bayi yang dikandung tujuh bulan itu lahir, Riyanto membuangnya di pinggir sawah di Desa Pojok, Senin (20/3/2023).
Beberapa saat setelahnya, Riyanto membuat sandiwara seolah-olah menjadi penemu bayi. Kala itu, ia mengaku menemukan bayi laki-laki dalam kardus saat perjalanan menuju rumah rekannya di Desa Pojok menggunakan mobil.
"Saya berhenti, mundur. Setelah saya lihat isinya bayi beralaskan selimut. Masih ada tali pusarnya," ucap Riyanto, Senin.
Ia lantas membawa bayi tersebut ke Puskesmas Ngantru. Akan tetapi, ketika menjalani perawatan, bayi seberat 1,7 kilogram yang lahir prematur itu meninggal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.