LUMAJANG, KOMPAS.com - Eko Adis Prasetyo resmi dilantik sebagai Ketua DPRD Lumajang menggantikan Anang Akhmad Syaifudin.
Usai dilantik, Eko mengaku sebagai pemain pengganti yang menggantikan tugas Anang sebagai Ketua DPRD Lumajang.
Baca juga: Eko Adis Resmi Gantikan Anang Akhmad sebagai Ketua DPRD Lumajang
Istilah pemain pengganti itu dipakai karena ada proses politik di internal partai yang mengharuskan Eko Adis menggantikan posisi Anang.
"Pengganti yang saya maksud tadi ya memang karena ada proses politik yang harus kita lalui di internal. Karena Mas Anang sudah menyatakan ingin digantikan," kata Eko di Lumajang, Senin (20/3/2023) malam.
Eko menjelaskan, dalam proses sebagai kader partai politik, PKB punya kebiasaan untuk saling membagi peran kepada setiap kadernya.
"Karena kita di PKB, di partai itu harus berbagi sumber daya," jelasnya.
Eko menyebut, setiap kader partai politik harus siap jika diperintahkan untuk mengisi posisi-posisi tertentu.
Meski begitu, kata Eko, prioritasnya adalah mempertahankan capaian baik yang telah dicapai Anang dan meningkatkan pembangunan Kabupaten Lumajang di sisa waktu menjabatnya sebagai Ketua DPRD Lumajang.
"Sebagai kader partai politik kami harus siap ketika harus diperintahkan untuk ada di posisi-posisi tertentu jadi tentu kami sebagai kader juga harus memiliki strategi bagaimana ke depan apa yang sudah kita raih di Kabupaten Lumajang tetap kita pertahankan dan kita tingkatkan lagi," pungkasnya.
Untuk diketahui, Eko menggantikan Anang sebagai Ketua DPRD Lumajang yang memilih mengundurkan diri karena insiden tak hafal Pancasila saat menemui massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Rabu (7/9/2023).
Ketika itu, mahasiswa menggeruduk DPRD Lumajang karena menolak kenaikan harga BBM. Mahasiswa pun bertemu dengan perwakilan DPRD Lumajang di ruang paripurna.
Baca juga: Bupati Lumajang Pastikan Jembatan Gladak Perak Bisa Dilewati Mudik 2023
Saat pertemuan itu, massa meminta Anang membacakan Pancasila. Namun, Anang salah mengucapkan sila keempat sebanyak dua kali kesempatan.
"Empat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam kebijaksanaan dan permusyawaratan," ucap Anang di depan massa aksi dalam video yang beredar di media sosial.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.