Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengungkapkan, Kenduren Wonosalam merupakan ajang tahunan yang diinisiasi para petani dan warga dari 9 desa di Kecamatan Wonosalam, di tengah berlangsungnya musim panen durian.
Baca juga: Mengenal Durian Lato-lato, Durian Mini Asli Lereng Gunung Semeru
Dia menuturkan, kegiatan tersebut berlangsung sejak 2012, namun kadang tidak digelar saat terjadi musim paceklik buah durian.
Pada 2023, kata Mundjidah, Kenduren Wonosalam membagikan 2.023 durian kepada wisatawan. Durian tersebut terkumpul dari petani dari 9 desa di Kecamatan Wonosalam.
Pada tahun ini, ujar Mundjidah, panen durian di wilayah Wonosalam cukup melimpah sehingga patut disyukuri bersama. Apalagi, sempat terjadi penurunan hasil panen durian selama 2 tahun.
“Sudah dua tahun tidak ada Kenduren. Selain karena ada pandemi Covid-19, hasil panen juga sedikit. Tapi Alhamdulillah, tahun ini panennya melimpah. Kita patut mensyukuri hasil panen ini,” kata Mundjidah saat menghadiri acara Kenduren Wonosalam.
Baca juga: 5 Manfaat Buah Durian untuk Kesehatan
Menurut Mundjidah, dibanding dengan penyelenggaraan sebelumnya, Kenduren Wonosalam 2023 berlangsung lebih tertib.
Dia berharap, pelaksanaan kenduri durian untuk waktu berikutnya bisa lebih tertib dan lebih nyaman diikuti wisatawan.
Dia menambahkan, Kenduren Wonosalam merupakan ikon wisata di Kabupaten Jombang karena terbukti mampu menyedot minat ribuan wisatawan untuk datang berkunjung ke Wonosalam.
Kecamatan Wonosalam yang wilayahnya berada di kawasan Gunung Anjasmoro, selain dikenal sebagai daerah penghasil durian, juga memiliki beberapa destinasi wisata alam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.