Salin Artikel

Ribuan Wisatawan Berebut Durian di Kenduren Wonosalam Jombang, 4 Orang Pingsan

Pantauan Kompas.com, ribuan wisatawan, baik dari Jombang maupun dari beberapa daerah di Jawa Timur, memadati lapangan yang menjadi tempat pelaksanaan Kenduren Wonosalam.

Kenduri duriandiawali dengan kirab tumpeng durian dan hasil bumi dari 9 desa di Kecamatan Wonosalam.

Selepas pembacaan doa, acara pembagian durian dilakukan. Ribuan orang pun merangsek ke dekat tumpeng durian, baik yang berada di tengah-tengah lapangan maupun tumpeng dari 9 desa. 

Saat berlangsung pembagian durian, ribuan wisatawan yang memadati lapangan sejak pagi, tampak asyik berebut durian yang dibagikan oleh panitia.

Pada momentum itu, tak sedikit wisatawan yang menyemangati teman-temannya, maupun wisatawan lain. Selain itu, banyak pula yang mengabadikan momen-momen seru perebutan durian di acara Kenduren Wonosalam.

Namun, sejumlah pengunjung terjepit maupun terluka. Selain terluka, ada 4 orang yang dilaporkan pingsan akibat berdesakan di tengah situasi saling berebut durian.

Slah satu wisatawan bernama Wahyu (34), warga Desa Bareng, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang mengungkapkan dirinya terluka di bagian tangan dan kaki.

“Saya tadi terjatuh karena ada yang mendorong, sempat terinjak orang yang rebutan. Ada luka di tangan dan kaki karena duri dan kena cakar,” ujar Wahyu, di lokasi Kenduren Wonosalam.

Meski tangannya terluka, Wahyu mengaku bangga bisa berpartisipasi meramaikan acara kenduri durian di Wonosalam, Kabupaten Jombang. 

Sementara itu, selama proses pembagian dan rebutan durian di lapangan Wonosalam, teriakan adanya orang pingsan beberapa kali terdengar.

Hingga acara berakhir, ada 4 orang dilaporkan pingsan dan langsung ditangani petugas kesehatan yang sudah bersiaga di sekitar lokasi Kenduren Wonosalam.

Penjelasan bupati

Kenduri durian Wonosalam merupakan kegiatan berbagi durian gratis kepada wisatawan.

Durian yang dibagikan berasal dari petani dan warga dari 9 desa di Kecamatan Wonosalam.

Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengungkapkan, Kenduren Wonosalam merupakan ajang tahunan yang diinisiasi para petani dan warga dari 9 desa di Kecamatan Wonosalam, di tengah berlangsungnya musim panen durian.

Dia menuturkan, kegiatan tersebut berlangsung sejak 2012, namun kadang tidak digelar saat terjadi musim paceklik buah durian. 

Pada 2023, kata Mundjidah, Kenduren Wonosalam membagikan 2.023 durian kepada wisatawan. Durian tersebut terkumpul dari petani dari 9 desa di Kecamatan Wonosalam.

Pada tahun ini, ujar Mundjidah, panen durian di wilayah Wonosalam cukup melimpah sehingga patut disyukuri bersama. Apalagi, sempat terjadi penurunan hasil panen durian selama 2 tahun.

“Sudah dua tahun tidak ada Kenduren. Selain karena ada pandemi Covid-19, hasil panen juga sedikit. Tapi Alhamdulillah, tahun ini panennya melimpah. Kita patut mensyukuri hasil panen ini,” kata Mundjidah saat menghadiri acara Kenduren Wonosalam.

Menurut Mundjidah, dibanding dengan penyelenggaraan sebelumnya, Kenduren Wonosalam 2023 berlangsung lebih tertib.

Dia berharap, pelaksanaan kenduri durian untuk waktu berikutnya bisa lebih tertib dan lebih nyaman diikuti wisatawan.

Dia menambahkan, Kenduren Wonosalam merupakan ikon wisata di Kabupaten Jombang karena terbukti mampu menyedot minat ribuan wisatawan untuk datang berkunjung ke Wonosalam.

Kecamatan Wonosalam yang wilayahnya berada di kawasan Gunung Anjasmoro, selain dikenal sebagai daerah penghasil durian, juga memiliki beberapa destinasi wisata alam. 

https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/06/050216278/ribuan-wisatawan-berebut-durian-di-kenduren-wonosalam-jombang-4-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke