Saat itu, Nakamura tercatat sebagai komandan penjara, sementara penduduk sekitar dipekerjakan sebagai penjaganya.
Jumlah tersebut semakin bertambah hingga menjelang kemerdekaan Indonesia, namun akhirnya dapat dibebaskan setelah Jepang meninggalkan Indonesia.
Setelah proklamasi kemerdekaan dan penyerahan kedaulatan, Benteng Van den Bosch kemudian sempat digunakan oleh TNI Angkatan Darat.
Batalyon Artileri Medan 12, sebagai kesatuan dalam Komando Strategis Cadangan TNI Angkatan Darat (Kostrad) di Kabupaten Ngawi yang pernah berkantor di benteng ini kemudian berinisiatif untuk ikut membantu merawat cagar budaya nasional dan membuka benteng sebagai salah satu tujuan wisata sejarah pada 2012.
Bangunan Benteng Van den Bosch yang telah berusia dua abad ini memang sudah tidak lagi utuh, terutama karena dampak bom pasukan Jepang pada masa Perang Kemerdekaan tahun 1942 dan kusam termakan usia.
Oleh karena itu, pada era Presiden Joko Widodo, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya melakukan restorasi Benteng Van den Bosch yang telah menjadi salah satu tujuan wisata di Ngawi.
Pemugaran yang dilakukan sejak sejak 10 Desember 2020 tersebut sesuai dengan tahapan pelestarian bangunan gedung cagar budaya dan tidak menghilangkan arsitektur asli dari bangunan tersebut.
Terdapat 13 bangunan yang direstorasi, termasuk bangunan barak prajurit, mess perwira, dapur umum, kediaman dan kantor gubernur jenderal, baston, dan gerbang.
Selain itu dilakukan pula penataan membangun jalan atau akses, drainase, pedestrian, jembatan, dan lansekap serta pembangunan fasilitas tambahan seperti deep wheel, gardu listrik, toilet, dan sarana prasarana air bersih.
Dengan begitu, wisatawan yang akan melakukan napak tilas sejarah ke Benteng Van den Bosch atau Benteng Pendem di Ngawi ini bisa merasa lebih nyaman ketika berkunjung.
Sumber:
https://indonesia.go.id
https://bappelitbang.ngawikab.go.id
https://pupr.ngawikab.go.id
https://www.kompas.com (Penulis : Widya Lestari Ningsih, Editor : Nibras Nada Nailufar)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.