Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tasyakuran 1 Abad NU di Tebuireng, Kiai Sepuh Gelar Tahlil dan Doa Bersama

Kompas.com - 17/02/2023, 08:36 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Tasyakuran 1 Abad NU dan doa untuk pendiri dan sesepuh Nahdlatul Ulama di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Kamis (16/2/2023) malam.

Acara tersebut tampak dihadiri para kiai sepuh, serta jajaran pengurus PBNU. Selain itu, tampak pengurus pengurus wilayah NU dan pengurus cabang NU di Jawa Timur.

Baca juga: Resepsi 1 Abad NU Sukses, PBNU Ucapkan Terima Kasih, Janji Tak Gelar Acara Besar Lagi

Pantauan Kompas.com, tampak hadir KH Nurul Huda Djazuli, KH Anwar Iskandar, KH Ali Akbar Marbun, dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.

Selain itu, tampak pula Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas, serta pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz.

Tasyakuran 1 Abad NU dan Doa untuk Muassis-Masyayikh Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Tebuireng, diawali dengan pembacaan tahlil dan istighatsah di kompleks makam keluarga Pesantren Tebuireng, dipimpin KH Masduqi Abdurrohman Al Hafiz.

Di Kompleks makam Tebuireng, terdapat makam pendiri NU KH Muhammad Hasyim Asy'ari, Pahlawan Nasional KH Abdul Wahid Hasyim, dan Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.


Ketua PBNU sekaligus juru bicara acara Tasyakuran 1 Abad NU di Pesantren Tebuireng, Alissa Qotrunnada Munawaroh mengatakan, kegiatan ini diikuti para kiai sepuh dan para pengurus dalam struktur jam'iyah NU.

Kegiatan di Pesantren Tebuireng, jelas dia, berbeda dengan kegiatan-kegiatan sebelumnya. Kegiatan kali ini, dikhususkan untuk kiai sepuh dan pengurus NU.

“Ini adalah forum kiai untuk memanjatkan doa kepada para pendiri NU dan juga kepada sesepuh NU, juga mendoakan bangsa ini dan mendoakan NU pada abad kedua,” ungkap Alissa di Pesantren Tebuireng Jombang, Kamis malam.

Usai menggelar tahlil dan doa untuk pendiri dan sesepuh, para kiai sepuh dan pengurus NU, meninggalkan kompleks makam. Mereka lalu menggelar tasyakuran dan pertemuan terbatas di depan Masjid Pesantren Tebuireng.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf sempat mengupas rencana-rencana besar Nahdlatul Ulama maupun fokus gerakan organisasi pada abad kedua.

Memasuki abad kedua, jelas Yahya, agenda-agenda NU dilaksanakan secara terstruktur dari PBNU hingga ke tingkat pengurus ranting, dengan pengukuran capaian hingga ke tingkat keluarga.

“Semua agenda NU itu harus bisa dilihat dan diukur dampaknya sampai pada tingkat keluarga. Kalau NU punya program ekonomi, keluarga harus merasakan manfaatnya. Kalau punya program pendidikan, keluarga harus merasakan manfaatnya,” ujar dia.

Baca juga: Bupati Sidoarjo Tak Lepas HT Selama Resepsi 1 Abad NU: Tuan Rumah Harus Layani Tamu dengan Baik

Tasyakuran 1 Abad NU dan doa untuk pendiri dan sesepuh Nahdlatul Ulama di Pesantren Tebuireng, berlangsung hingga tengah malam.

Dalam acara tersebut, PBNU juga memberikan tali asih kepada Mustain, orang tua dari Imam Suhrowardi alias Ardi, kader IPNU Jombang yang meninggal saat menghadiri resepsi 1 abad NU di Sidoarjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com