Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumenep Masuk Puncak Musim Hujan, BMKG Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem

Kompas.com - 16/02/2023, 19:42 WIB
Ach Fawaidi,
Krisiandi

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, meminta nelayan di sepanjang pesisir hingga daerah Kepulauan Sumenep mewaspadai cuaca ekstrem.

Kepala BMKG Kalianget Sumenep, Usman Holid mengatakan, cuaca ekstrem itu dipengaruhi puncak musim hujan yang terjadi sejumlah wilayah, Jawa Timur, termasuk Kabupaten Sumenep.

"Sumenep masih berada pada periode puncak (musim hujan). Sehingga, tidak hanya hujan deras maupun angin kencang, akan tetapi kilat berikut dengan petirnya akan terjadi di Sumenep,” kata Usman saat dihubungi, Kamis (16/2/2023).

Baca juga: Dampak Cuaca Ekstrem, 3 Kecamatan di Ende Dilanda Banjir dan Longsor

Usman menyebutkan, warga juga diminta mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi atau genangan air, banjir, banjir bandang, puting beliung, hujan es, maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi.

Tak hanya itu, dampak dari puncak musim hujan pada Februari ini juga gelombang laut masih relatif tinggi, sehingga perlu mewaspadai kegiatan transportasi laut, terutama bagi nelayan.

"Jadi peringatan dini, tentunya menjadi perhatian pihak pengelola transportasi laut. Terutama, masyarakat di kepulauan yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan,” pungkasnya.

Terpisah, Kasat Polairud Polres Sumenep AKP Totok Niaribono mengaku sudah memberikan imbauan perihal keselamatan berlayar yang menyasar nelayan, kapal penumpang, kapal barang serta pengguna jasa maritim lainnya di Kabupaten Sumenep.

"Sehubungan dengan potensi cuaca buruk yang melanda wilayah Sumenep beberapa hari ini, kita menekankan lagi pada pengguna jasa laut untuk selalu berhati-hati, terutama bagi nelayan," tuturnya.

Baca juga: Nekat Melaut di Tengah Cuaca Ekstrem, Nelayan Rumput Laut Ditemukan Tewas

Hujan deras yang disertai oleh angin kencang itu, kerap sering terjadi pada kondisi malam hingga pagi hari.

Sehingga, nelayan yang melakukan aktivitas malam di laut, untuk selalu menggunakan alat keselamatan dan melihat prakiraan cuaca.

"Kepada nelayan-nelayan, selalu gunakan alat keselamatan seperti life jacket, dan jika kondisi cuaca tidak bagus, sebaiknya tidak turun ke laut," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Surabaya
Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Surabaya
Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Surabaya
Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Surabaya
Video Asisten Masinis KA Pandalungan Beri Minum Korban Kecelakaan yang Masih Terjebak di Mobil, Ini Penjelasan KAI

Video Asisten Masinis KA Pandalungan Beri Minum Korban Kecelakaan yang Masih Terjebak di Mobil, Ini Penjelasan KAI

Surabaya
Bertahun-tahun Pemkab Pamekasan Bayar Iuran JKN 500 Warga Meninggal

Bertahun-tahun Pemkab Pamekasan Bayar Iuran JKN 500 Warga Meninggal

Surabaya
2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

Surabaya
Sempat Dihalangi, Mobil Rombongan Ponpes Tetap Terobos Perlintasan hingga Tertabrak Kereta

Sempat Dihalangi, Mobil Rombongan Ponpes Tetap Terobos Perlintasan hingga Tertabrak Kereta

Surabaya
Kadisdik Lamongan Sebut Insiden Siswi SD Jatuh dan Meninggal adalah Musibah, Bukan Perundungan

Kadisdik Lamongan Sebut Insiden Siswi SD Jatuh dan Meninggal adalah Musibah, Bukan Perundungan

Surabaya
Kades di Tulungagung Korupsi untuk Lunasi Utang Anak yang Gagal Nyaleg

Kades di Tulungagung Korupsi untuk Lunasi Utang Anak yang Gagal Nyaleg

Surabaya
Tertabrak KA Pandalungan di Pasuruan, 4 Orang Rombongan Ponpes Tewas

Tertabrak KA Pandalungan di Pasuruan, 4 Orang Rombongan Ponpes Tewas

Surabaya
Polda Jatim soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil Rombongan Ponpes: Sopir Tak Perhatikan Kanan Kiri

Polda Jatim soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil Rombongan Ponpes: Sopir Tak Perhatikan Kanan Kiri

Surabaya
Terangsang Kemolekan Tubuh, Ayah di Gresik Cabuli 2 Anak Tirinya

Terangsang Kemolekan Tubuh, Ayah di Gresik Cabuli 2 Anak Tirinya

Surabaya
Kesaksian Warga soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan

Kesaksian Warga soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan

Surabaya
Kronologi KA Pandalungan Tabrak Mobil di Pasuruan, Terseret Ratusan Meter dan 4 Tewas

Kronologi KA Pandalungan Tabrak Mobil di Pasuruan, Terseret Ratusan Meter dan 4 Tewas

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com