Sementara, Pengawas SPBU Petahunan Sri Wahyuni membantah mobil yang terbakar membeli BBM Subsidi menggunakan jeriken.
Menurutnya, mobil itu hanya mengisi BBM satu kali dengan nominal Rp 350.000 atau 35 liter.
Namun, Sri akan memeriksa kamera CCTV dan rekaman data pengisian BBM mobil itu.
"Tapi ada temuan itu kita akan cek juga di Telkom dan cctv kami. Karena kan tidak boleh isi pakai jeriken," terang Sri.
Baca juga: Kisah Nenek Fatimah di Lumajang yang Hidup Sebatang Kara, Rumahnya Tiba-tiba Roboh
Sementara, Petugas Pemadam Kebakaran Supriono menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Pemilik mobil harus dilarikan ke Puskesmas Labruk akibat luka bakar di pergelangan tangan kanan.
Menurut Supri, penyebab kebakaran diduga karena ada hubungan pendek arus listrik yang menyulut jeriken berisi BBM.
"Dugaan sementara ada konsleting listrik, kerugian belum bisa kita hitung karena memang habis semua termasuk tiga jeriken yang berisi BBM dan dompet korban beserta uang di dalamnya," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.