KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya berinisial MRFA (19) tewas diduga dianiaya di kampus, Senin (6/2/2023).
Korban asal Mojokerto, Jawa Timur, itu dipulang dalam keadaan tak bernyawa.
Ayah korban, M Yani mengaku ia mendapat kabar anaknya meninggal pada Senin malam pukul 22.48 WIB.
Pihak keluarga menemukan beberapa luka di tubuh korban yang diduga akibat penganiayaan.
Dilansir dari Suryamalang.com via Tribunnews.com, bekas luka tersebut antar lain memar dan bercak darah di bagian kulit luar tubuh korban.
"Dapat kabar anak saya meninggal itu jam 22.48. Dikabari dokter W Poltekpel, kala anak saya sudah meninggal, ada di Rumah Sakit Sukolilo Surabaya," kata Yani ditemui awak media di halaman Mapolsek Gunung Anyar, Surabaya, Senin.
Yani melanjutkan, saat diperiksa, ditemukan pembengkakan di pipi dan hidung korban.
Bibirnya pecah dan lubang hidung kana bengkak. Dahi kanan kiri korban memar.
"Pipi, leher sama dada memar gosong-gosong semua. Terus mulut mengeluarkan darah, nggak ada hentinya," jelas Yani.
Melihat banyak bekas luka di tubuh anaknya, Yani curiga korban tewas karena dianiaya. Ia pun membuat laporan ke Polsek Gunung Anyar Polrestabes Surabaya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.