LUMAJANG, KOMPAS.com - 300 hektar sawah di tiga desa yang terdapat di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kekeringan akibat Dam Gambiran atau Bendungan Kaliasem jebol sekitar dua tahun silam.
Desa yang terdampak itu adalah Desa Blukon, Desa Boreng, dan Desa Rogotrunan.
Baca juga: Gara-gara Pesan Singkat, 2 Warga Lumajang Berduel hingga Dilarikan ke RS
Akibatnya, para petani terpaksa mengeluarkan ongkos lebih agar sawahnya bisa mendapat pasokan air. Mereka harus menggunakan mesin pompa.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyebut, bendungan itu belum diperbaiki karena usulan yang diajukan pemkab kepada Pemprov Jatim belum dipenuhi.
"Hingga saat ini, masih belum ada realisasi dari APBD Provinsi Jawa Timur terkait pengajuan anggaran 9 Milyar untuk pembangunan Bendungan Kaliasem," kata Thoriq di Lumajang, Senin (30/1/2023).
Rencananya, pemkab akan membuka saluran dari Dam Saritruno ke arah BLB 9 dan melebarkan saluran tersier ke Desa Blukon.
Sedangkan, untuk irigasi Desa Boreng, rencananya dibangun bendungan di area Jembatan Boreng dan memompa air ke saluran talang air. Sisanya, di Desa Rogotrunan akan diambilkan dari saluran irigasi BLB 8.
"Karena itu, jalur irigasi untuk persawahan Boreng dan Blukon harus segera ada solusi, karena sudah dua tahun lebih irigasinya terhenti dan tidak ada aliran air sama sekali. Ini alternatif untuk lebih meringankan beban petani," tambah Thoriq.
Thoriq mengapresiasi komitmen masyarakat yang bersedia membersihkan saluran irigasi yang sudah kering dan dipenuhi rumput akibat lama tidak dialiri air.
"Alhamdulillah masyarakat juga bersedia melakukan pembersihan saluran irigasi yang sekarang kering dan dipenuhi rumput, dan juga bersedia swakelola anggaran dari baznas, supaya lebih cepat dikerjakan dan air segera bisa mengalir untuk pertanian di Boreng dan Blukon," jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, perbaikan dam yang jebol itu rencananya dilakukan pada 2022.
Baca juga: Tabrakan Truk Vs Motor di Bali, 2 Anggota TNI Tewas
Anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki Dam Gambiran, kata dia, sekitar Rp 1,5 miliar. Sedangkan untuk memperbaiki secara permanen membutuhkan anggaran sebesar Rp 9 miliar.
"Tahun ini ada anggaran, meskipun tidak tuntas minimal bisa sedikit meringankan, sambil kita mencari cara untuk menuntaskan secara maksimal,” terang Indah, Rabu (16/2/2022).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.