MALANG, KOMPAS.com - Beberapa fasilitas di Taman Teluk Grajagan, Kelurahan Pandanwangi, Kota Malang, rusak. Hal itu terlihat pada fasilitas permainan anak seperti jembatan gantung dan seluncuran.
Aliran sungai kecil yang terdapat di taman itu juga terlihat keruh, tak terawat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengatakan, perbaikan Taman Teluk Grajagan akan dilakukan pada tahun ini. Perbaikan tak bisa dilakukan tahun lalu karena keterbatasan anggaran.
Baca juga: Guru Ngaji di Malang yang Diduga Lecehkan Muridnya Mangkir, Polisi: Rumahnya Kosong
Sedangkan, untuk pembersihan di sekitar kawasan sungai menjadi kewenangan dari Dinas PUPRPKP Kota Malang.
"Nanti akan ada upaya perbaikan dan perawatan untuk Taman Teluk Grajagan," kata Noer Rahman di Malang, Jumat (27/1/2023).
Pada 2023, DLH Kota Malang menganggarkan Rp 5 miliar untuk perawatan seluruh taman di Kota Malang. Sejauh ini, tercatat 98 taman dan delapan hutan kota di Kota Malang.
Rahman berjanji perawatan Taman Teluk Grajagan akan menjadi program prioritas. Selain itu, DLH Kota Malang juga merawat Taman Singha di Kelurahan Merjosari dan Taman Simpang Balapan.
"Kondisinya memang memprihatinkan, jadi kami prioritaskan. Kondisinya sudah setahun lalu rusak," katanya.
DLH juga akan meninjau kembali kondisi lampu di taman tersebut. Jika rusak, akan diupayakan untuk diperbaiki.
Di sisi lain, Rahman mengingatkan, agar taman tidak digunakan untuk perbuatan tindak asusila. Sejauh ini, sudah ada beberapa kasus tindak asusila yang ditangani petugas di taman-taman Kota Malang.
Baca juga: Imigrasi Malang Imbau Calon Jemaah Haji Segera Ajukan Penerbitan Paspor
Dia menyebut, para pelaku tindak asusila kebanyakan anak-anak muda dan telah diberi sanksi sosial atas tindakannya.
"Kami beri sanksi sosial seperti membersihkan fasilitas umum. Ke depan, kami upayakan juga agar taman-taman di Kota Malang ramah difabel dan lansia. Saat ini yang menjadi formatur inklusi ada di Taman Slamet," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.