Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nenek Sri Jadi Korban Perampokan, Dimasukkan Mobil, Perhiasan Senilai Rp 70 Juta Dibawa Kabur

Kompas.com - 27/01/2023, 09:35 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sriwarnindah (63), warga Jalan Jokotole GG II, No 2, Kelurahan Barurambat Kota, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur menjadi korban perampokan.

Pelaku memasukkan korban ke dalam mobil dan melucuti perhiasan emas senilai Rp 70 juta.

Kasus tersebut terjadi pada Selasa (24/1/2023) pagi. Hari itu Nenek Sri keluar rumah sekitar pukul 05.20 WIB sambil menenteng dua kantong plastik berisi kerupuk pesanan pelanggan.

Ia berencana mengantar kerupuk pesanan seharga Rp 70.000 ke pelanggan yang tak jauh dari rumahnya dengan jalan kaki.

Saat berjalan di depan Kantor Diskop UKM dan Neker Pamekasan, Nenek Sri dipanggil seorang pria yang mengenakan songkok dengan lilitan sorban di lehernya.

Baca juga: Tangis Nenek di Pamekasan Jadi Korban Perampokan, Dimasukkan Mobil lalu Dibuang di Jalanan

Pria itu bersama rekannya berpura-pura menanyakan alamat rumah seorang kiai ke Nenek Sri.

"Saya awalnya ditanyakan, Ibu kenal dengan Kiai Nurul Hikmah? Saya jawab kalau Nurul Hikmah di sana pak masih jauh ke barat," kata Sriwarnindah saat ditemui TribunMadura.com di rumahnya, Selasa (24/1/2023).

Tak disangka, usai menjawab pertanyaan lelaki bersorban itu, ia langsung didorong dan ditarik ke dalam mobil oleh kedua pelaku. Seingat Nenek Sri, ada tiga pria di dalam mobil.

Satu lelaki sebagai sopir, sementara dua lelaki lainnya mengapit dirinya dari kanan dan kiri di tempat duduk mobil bagian tengah.

"Mobil sambil jalan, dua pelaku langsung membuka perhiasan emas saya dari sepanjang Jalan Jokotole hingga ke jalan dekat Balai Desa Tambung," ceritanya.

Baca juga: Rekeningnya Diblokir KPK, Penjual Burung di Pamekasan Gunakan Nomor Rekening untuk Foto Profil Facebook

Awalnya, dua pelaku menarik lima gelang Nenek Sri di dalam mobil. Saat hendak ditarik, Nenek Sri melawan sekuat tenaganya.

Namun dua pelaku tersebut berang dan memelintir tangan Nenek Sri hingga patah dan ia mengerang kesakitan.

Dua pelaku kemudian menjarah lima gelang milik korban. Sementara korban hanya bisa menyelamatkan potongan gelangnya yang patah.

"Setelah gelang saya diambil, pelaku mengambil kalung. Saya berusaha untuk menahan dan memegang kalung itu supaya tidak dijarah," cerita Nenek Sri sembari menyeka air matanya.

Akibat menahan kalung yang ditarik pelaku di dalam mobil itu, jari Nenek Sri luka lecet.

Baca juga: Tangis Nenek Sri, Diculik dan Dirampok Saat Antarkan Kerupuk Dagangan, 75 Gram Perhiasan Emas Raib

Bahkan mulut Nenek Sri sempat disumpal pakai kerudung oleh pelaku saat berteriak minta tolong di dalam mobil tersebut.

"Mulut saya di dalam mobil disumpal pakai kerudung, saya teriak minta tolong di dalam mobil, tolong pak saya dirampok. Namun percuma mereka lebih kuat," keluhnya.

Penuturan Nenek Sri, salah seorang pelaku yang memakai sorban membaca rapalan doa saat hendak mengambil kalungnya.

Ia menduga pelaku akan menghipnotis dirinya di dalam mobil itu agar mudah mengambil sejumlah perhiasan miliknya.

Namun Nenek Sri berhasil berontak dan menendang pintu mobil yang membawa kabur dirinya dengan laju yang cepat. Dalam mobil itu, Nenek Sri juga diancam akan dibunuh jika masih berontak dan berteriak.

Baca juga: Warga Pamekasan Keluhkan Banyak PJU Mati, Pemkab Sebut Ada yang Dirusak untuk Dicuri Kabelnya

"Pelaku mengancam, kalau saya teriak, mati kamu. Itu yang bilang pelaku yang pakai sorban dan yang pakai kopiah," ungkapnya.

"Waktu perhiasan saya mau diambil, saya tendang kaca mobilnya. Tapi paha saya dipegang sampai sakit semua," sambung dia.

"Saya bilang ke penjahat yang pakai sorban itu, percuma meskipun mau baca doa, kamu penjahat," cerita Nenek Sri menambahkan.

Nenek Sri waktu itu juga berniat menendang tubuh sopir, namun pahanya terlebih dahulu dipelintir oleh dua pelaku sehingga ia kesakitan.

"Niat saya biar laju mobilnya meliuk-liuk kalau tubuh sopir itu saya tendang," sesalnya.

Nenek Sri masih syok ketika mengingat peristiwa perampokan itu dan tak menyangka masih bisa hidup.

Baca juga: Cerita Lengkap Polisi di Pamekasan Jual Istri ke Sesama Polisi, Sempat Dilaporkan ke Propam

Sebab oleh dua pelaku, ia didorong dari dalam mobil dan dibuang di tengah jalan raya Desa Tambung, tepatnya di sebelah barat Kantor Balai Desa Tambung.

Beruntung Nenek Sri masih bisa mengingat plat nomor mobil yang dikendarai oleh tiga pelaku ini. Ia mengatakan mobil yang dikendarai pelaku tersebut berwarna Silver berplat nomor B 2673.

Usai mendorong tubuh Nenek Sri di sebelah barat Kantor Balai Desa Tambung, mobil langsung berbelok ke arah Jalan Raya Kabupaten Sumenep.

"Sepasang sandal yang saya pakai masih tertinggal di dalam mobil pelaku itu," ucapnya sembari sesenggukan.

Sementara, sejumlah perhiasan emas milik Nenek Sri yang dijarah oleh pelaku di antaranya, lima gelang dengan berat sekitar 50 gram, kalung dengan berat sekitar 20 gram, dan cincin dengan berat sekitar 5 gram.

Baca juga: Aiptu AR Diduga Ajak Teman Setubuhi Istrinya, 2 Perwira Polisi di Pamekasan Ikut Terlibat

Total perhiasan yang diambil senilai Rp 70 juta.

Nenek Sri telah melaporkan peristiwa perampokan yang menimpa dirinya ini ke Polres Pamekasan dan berharap polisi segera menangkap pelaku

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Ketemu Lelaki Berkopyah Tanya Alamat Rumah Kiai, Nenek Penjual Kerupuk di Pamekasan Malah Dirampok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Surabaya
Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Surabaya
Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: 'Hablum Minal Alam'

Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: "Hablum Minal Alam"

Surabaya
Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Surabaya
Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Surabaya
Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Surabaya
Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Surabaya
Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Surabaya
Pengedar Sabu Asal Lumajang Ditangkap Usai Bertransaksi di Depan Restoran Ayam Goreng

Pengedar Sabu Asal Lumajang Ditangkap Usai Bertransaksi di Depan Restoran Ayam Goreng

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Surabaya
Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com