Eri berharap, pejabat yang baru dilantik benar-benar bekerja untuk masyarakat. Apalagi, Pemkot Surabaya sudah melakukan sejumlah pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas pejabat.
"Kalau penilaian masyarakat jelek saya tidak mungkin mengangkat dia karena pejabat ini adalah tanggung jawab saya. Seperti yang saya sampaikan saya ingat janji saya kepada Abah saya, saya harus menerangi makam beliau dengan perbuatan saya, sehingga yang saya lantik ini nanti akan dinilai oleh masyarakat, dan pejabat itu adalah orang-orang pilihan," tegas Eri.
Eri juga menjelaskan sejumlah kontrak kerja yang diberikan kepada Sekda Surabaya, di antaranya angka kemiskinan, pengangguran, dan angka kematian ibu dan anak, harus turun. Lalu, tak ada kasus baru stunting.
"Termasuk MCP-nya. Jadi, temuan Inspektorat sebelum-sebelumnya harus diselesaikan," ujarnya.
Selain itu, Eri memastikan seleksi Sekda Kota Surabaya akan kembali digelar setelah Ikhsan menjabat selama tiga tahun. Hal itu dilakukan karena Eri ingin masa jabatan sekda selama tiga tahun.
"Jadi, tiga tahun itu maksimalnya karena memang berdasarkan Undang-undang ASN yang baru ini, jabatan Sekda itu tidak ada bedanya dengan jabatan kepala dinas," kata Eri.
"Makanya, maksimal tiga tahun nanti akan saya putar, kepala dinas juga akan saya putar. Saya ingin siapa pun yang menduduki jabatan di Pemkot Surabaya adalah orang-orang pilihan yang mempunyai kemampuan untuk merubah Surabaya menjadi lebih baik," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.