Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Raung, Pemilik Jalur Pendakian Berjuluk Jembatan Shiratal Mustaqim

Kompas.com - 16/01/2023, 22:02 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Hingga 1973, Gunung Raung tercatat beberapa kali mengalami erupsi. Pada akhir 1973, seorang peneliti mengunjungi puncak Gunung Raung yang masih dalam keadaan normal dan menemukan bahwa hampir seluruh permukaan dasar kawah tertutup oleh aliran lava yang keluar dari kerucut yang terletak di tengah dasar kawah.

Seluruh permukaan kerucut sinder Gunung Raung juga tertutup oleh belerang, demikian pula halnya di bagian utara dasar kawah.

Rekahan berbentuk busur menghadap ke tengah terdapat pada bagian timurlaut. Tembusan fumarola terdapat pada puncak kerucut sinder, pada rekahan tersebut di atas, dan di bagian tubuh lava sebelah barat

Berdasarkan sejarah letusan Gunung Raung, periode erupsi terpendek antara 2 letusan adalah selama 1 tahun dan terpanjang mencapai 90 tahun.

Berdasarkan hasil pemantauan dan analisis kegempaan, terhitung 29 Juli 2022,hingga 15 Januari 2023 tingkat aktivitas Gunung Raung masih berada pada Level II (Waspada).

Spot Jembatan Sirotol Mustaqim

 

Terdapat beberapa jalur pendakian Gunung Raung, yaitu via Sumber Wringin (Bondowoso) dan via Kalibaru, via Glenmore dan serta via Jambewangi (Banyuwangi).

Kini umumnya pendaki menggunakan jalur via Kalibaru, Banyuwangi menuju ke Puncak Sejati.

Dilansir dari laman Keluarga Pecinta Alam Magmagama UGM, Tim Wacaraung yang melakukan pendakian Gunung Raung via Kalibaru, Banyuwangi pada 2019 melewati 9 pos sebelum sampai ke Puncak Bendera.

Dari Puncak Bendera, Tim Wacaraung kemudian melanjutkan perjalanan yang cukup menantang ke Puncak Sejati.

Sebelum mencapai puncak tersebut, mereka akan melalui spot ekstrem yang diberi nama Jembatan Shiratal Mustaqim.

Jembatan Shiratal Mustaqim di Gunung Raung ini berupa sebuah jalan sempit dengan lebar sekitar 1 meter, dengan trek terjal dan berbatu yang diapit jurang di kanan-kirinya.

Jalur dengan tanjakan yang cukup panjang ini sangat berbahaya karena batu yang jatuh dapat melukai pendaki atau membuat pendaki terpeleset ke arah jurang, terutama jika tiba-tiba kabut tebal datang.

Hal inilah yang menjadi alasan disematkannya nama unik tersebut, karena kondisi ekstrem di spot ini disebut bagai Jembatan Shiratal Mustaqim.

Sumber:
 vsi.esdm.go.id  
 magmagama.ft.ugm.ac.id  
 regional.kompas.com  (Editor : Rachmawati)  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com