"Ada dua yang sedang kami dalami, penipuan uang palsu menggunakan uang mainan, serta temuan stok darah manusia (beberapa kantong stok darah) di rumah tersebut," tutur Aldhino.
Pada beberapa kantong darah yang ditemukan ada yang terdapat logo Palang Merah Indonesia (PMI).
"Memang ada yang terdapat logo PMI, ada juga yang tidak. Itu juga yang masih kami dalami, dia dapat dari mana, dari siapa, masih kami lakukan pendalaman lagi," tutur Kanit Pidek Sat Reskrim Polres Gresik Ipda Lutfi Hadi di Mapolres Gresik, Rabu.
Kepada polisi, Yanto mengaku, menggunakan darah dari kantong-kantong yang dikumpulkan pada saat ritual.
Dilengkapi dengan beberapa keris yang juga sudah diamankan oleh polisi, darah tersebut dikatakan untuk sesajen bagi jenglot.
"Pendalaman sementara kami, pelaku menggunakan darah itu untuk semacam sesajen yang diberikan pada saat ritual. Jadi dia menggandakan uang, melalui memberi makan ke sesajen atau yang disebut jenglot," kata Lutfi.
Sekitar 23 kantong stok darah yang ditemukan polisi di rumah kontrakan dukun gadungan tersebut, dalam kantong berukuran 200 hingga 250 cc.
Baca juga: Pemasok Stok Darah Dukun Gadungan Pengganda Uang di Gresik Jadi Tersangka
Kepada pihak kepolisian, Yanto juga mengakui telah menjalankan ritual tersebut sudah satu tahun dan memiliki beberapa pengikut dari Gresik, Lamongan, Surabaya, hingga Tuban.
Setelah dilakukan penelusuran, polisi mengungkap bahwa pemasok kantong darah yakni MI.
MI merupakan pemasok stok darah yang digunakaan Yanto untuk ritual agar para korbannya percaya ia bisa menggandakan uang.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdan mengatakan, MI yang diduga memasok kantong darah ke dukun gadungan itu merupakan warga Gresik.
"Bukan orang PMI Gresik. Jadi dia yang mencarikan stok darahnya, kemudian dijual ke si dukun itu (Yanto). Orang Gresik (sosok pemasok darah)," ujar Aldhino saat dikonfirmasi, Jumat.
Meski terdapat logo PMI di beberapa kantong darah yang ditemukan di rumah dukun gadungan itu, polisi menyebut, stok tersebut tak didapat dari PMI Gresik.
"Kalau dari Gresik sudah kami cek, nggak ada yang dari PMI Gresik. Kemungkinan dari luar kota," kata Aldhino.
Sumber: Kompas.com (Kontributor Gresik, Hamzah Arfah | Editor Krisiandi, Dheri Agriesta), Surya.co.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.