MALANG, KOMPAS.com - Setelah pecahnya tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang suporter Arema FC atau Aremania, Sabtu (1/10/2022) lalu, suasana Stadion Kanjuruhan kini terasa berbeda.
Situasinya tampak sepi, seperti tempat mati. Tidak banyak orang berkunjung.
Padahal, sebelum peristiwa maut itu, stadion yang berlokasi di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang itu kerap menjadi tujuan masyarakat mengisi waktu luang.
Tak sedikit orangtua yang mengajak anak-anaknya bermain di Kompleks Stadion Kanjuruhan.
Mereka menikmati fasilitas yang ada di area stadion yang dibuka pada 2004 ini. Ada juga masyarakat yang berolahraga pagi atau nongkrong di kios-kios sekitar.
Baca juga: Cerita Keluarga Korban Kanjuruhan, Masih Belum Kuat Beritahu Cucu Ibunya Sudah Meninggal
Namun belakangan orang-orang itu tak nampak. Hanya sesekali terlihat warga yang sedang belajar mengendarai mobil.
Begitupun di dalam stadion yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya ratusan supporter.
Di lorong dan di tribune stadion masih berserakan sampah, sisa-sisa kerusuhan.
Kondisi ini pun dikeluhkan seorang pedagang kios Stadion Kanjuruhan, Awang Karta. Ia menyebutkan pasca tragedi Kanjuruhan, pendapatannya menurun drastis.
"Menurun drastis. Sebelum tragedi, laba Rp 300 ribu per hari sangat mudah didapatkan. tapi pasca tragedi ini, laba Rp 300 ribu saja susah didapatkan," ungkapnya saat ditemui, Jum'at (6/1/2023).
Dibanding sebelum tragedi, Awang memperkirakan jumlah pelanggannya kini berkurang hampir 90 persen.
Momen perayaan tahun baru 2023 puntak mendongkrak pendapatan. Itu karena tak banyak warga yang datang seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Padahal, tahun baru sebelumnya, sekalipun dalam situasi pandemi Covid-19 saja masih ramai. Tapi tahun baru ini, meskipun kebijakan PPKM sudah dicabut tetap sepi," jelasnya.
Pada momen tahun baru 2023 lalu, ia mengaku hanya mendapatkan uang kurang dari Rp 500 ribu.
Baca juga: Kisah Kakek Asuh 2 Balita Anak Korban Tragedi Kanjuruhan: Setiap Hari Mereka Tanya Mama di Mana...
"Biasanya, kalau pengalama tahun baru sebelumnya, hasil jual minuman dan makanan ringan, di momen akhir tahun bisa mendapatkan pendapatan kotor Rp 1,5 hingga Rp 2 juta," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.