Detik-detik Manusia Silver di Sampang Terseret Arus Sungai Kemuning hingga Ditemukan Tewas Tenggelam

KOMPAS.com - Seorang pemuda di Kabupaten Sampang, Jawa Timur ditemukan tewas di muara sungai Kemuning.

Korban RL (21) sempat dilaporkan hilang saat membersihkan diri di area sungai Kemuning, Kamis (29/12/2022).

Setelah dilakukan pencarian, jasad korban ditemukan di bawah jembatan Bahagia, Kelurahan Rongtengah, Kecamatan/Kabupaten Sampang pada Sabtu (31/12/2022).

Diketahui korban merupakan pemuda yang bekerja sebagai manusia silver.

Baca juga: Manusia Silver di Sampang Hanyut Saat Hendak Bersihkan Diri di Sungai

Proses pencarian

Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Moh Imam mengatakan, proses pencarian RL langsung dilakukan usai BPBD menerima laporan hilangnya korban.

Proses pencarian melibatkan tim gabungan yang terdiri dari BPBD hingga anggota Polres Sampang.

"Setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata dia kepada Kompas.com, Senin.

Kendati demikian, proses pencarian sempat dihentikan pada Jumat (30/12/2022) karena arus sungai cukup deras.

Korban kemudian ditemukan pada Sabtu (31/12/2022) saat proses pencarian kembali dilanjutkan.

Terseret arus sungai

Korban ditemukan di muara sungai oleh petugas BPBD Kabupaten Sampang.

"Fokus pencairan kita lakukan di muara sungai. Karena berdasarkan informasi dari saksi yang merupakan temannya, korban teserat arus sungai dan saksi sempat berusaha menyelamatkan dengan menggunakan bambu," kata dia.

"Tapi karena korban tidak bisa berenang kemudian terseret derasnya arus sungai sehingga tenggelam," lanjutnya.

Baca juga: Banjir di Sampang, Seorang Warga Ditemukan Tewas Tersetrum di Kamar, Ini Ceritanya

Selanjutnya, jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga setelah ditemukan.

Berdasarkan informasi yang ia terima, keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kepergian korban.

Atas kejadian itu, warga diimbau untuk menghindari aktivitas di tepi sungai.

Hal ini dilakukan mengingat cuaca ekstrem masih mengintai hampir semua daerah Kabupaten Sampang.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Sumenep, Ach Fawaidi | Editor Krisiandi)