BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sebuah ruangan berukuran 5x4 meter berdiri di Jalan Raya Jaksa Agung Suprapto, Kabupaten Banyuwangi.
Tempat tersebut menyimpan sejumlah miniatur kejadian bencana, seperti tsunami, banjir, tanah longsor, gempa bumi, hingga erupsi Gunung Api Raung.
Selain miniatur bencana, pengunjung juga bisa menemukan sederet peralatan mitigasi bencana. Mulai tenda bencana, tandu, pelampung, alat pemadam kebakaran dan lain sebagainya.
Baca juga: Curhat Nelayan Pantai Selatan Banyuwangi, Terpaksa Tak Melaut akibat Cuaca Buruk
Tempat itu adalah ruang edukasi bencana yang diberi nama Si Bona atau Si Bocah Tangguh Bencana
Ruang edukasi bencana itu dirancang oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi. Salah satu tujuannya untuk meminimalkan dampak risiko bencana.
Masyarakat khususnya para pelajar dapat mengetahui lebih jauh soal ancaman potensi bencana di ruangan tersebut.
Baca juga: Jelang Nataru, Penumpang Kapal dari Banyuwangi ke Bali Meningkat
Harapannya, masyarakat maupun para pelajar dapat mengetahui langkah mitigasi bencana secara langsung sejak dini.
"Ini penting agar dampak risiko bencana bisa ditekan seminimal mungkin," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kalaksa BPBD Banyuwangi, Mujito kepada Kompas.com, Kamis (29/12/2022).
Selain diberikan ruang khusus, edukasi yang diberikan termasuk dengan cara praktik simulasi lapangan, mulai dari prabencana hingga pasca-bencana alam.
"Misalnya jika terjadi gempa bumi. Mereka harus apa, lalu bagaimana cara berlindung dan lain sebagainya," ujarnya.
Menurut Mujito, para pelajar menjadi salah satu obyek yang paling rentan menjadi korban bencana alam, mengingat usia mereka yang masih muda.
"Jadi ruang khusus edukasi ini tempat belajar agar lebih mudah memahami terkait kebencanaan," terang Mujito.
Baca juga: Angin Kencang di Banyuwangi Rusak Puluhan Rumah Warga
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi, Mujiono menambahkan, ruang edukasi Si Bona merupakan upaya Pemkab untuk percepatan dan strategi dalam memberikan wawasan, agar dapat mengidentifikasi bencana sejak ini.
"Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, baik alam maupun nonalam sangat menentukan tingkat keselamatan dan risiko yang kita ambil dalam memberikan respons terhadap ancaman bencana yang ada di sekitar kita," ujar Mujiono.
Apalagi, kata Mujiono, di Banyuwangi terdapat 16 macam potensi bencana yang mengintai Banyuwangi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.