BANYUWANGI, KOMPAS.com - Cuaca buruk yang melanda Banyuwangi, Jawa Timur membuat nelayan di pantai selatan terpaksa tak melaut.
Kendati tak melaut, nelayan di Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo itu masih mencari ikan kecil di pinggiran pantai.
"Hasil tangkapan ikan ya tentu tidak memuaskan. Karena yang kita tangkap ikan kecil yang punya nilai jual rendah," kata Santoso, nelayan setempat, Rabu (28/12/2022).
Baca juga: Bangunan Pendopo Kecamatan Cluring Banyuwangi Mendadak Ambruk, Polisi Selidiki Penyebab
Meski hasilnya tak memuaskan, namun Santoso tetap bersyukur masih diberikan kesehatan dan keselamatan dalam mencari nafkah untuk keluarga.
"Kami pasrah tapi tetap berusaha. Semoga saja cuaca segera membaik," ujarnya.
Kapolsek Tegaldlimo, Iptu Lita Kurniawan mengingatkan kepada para nelayan untuk selalu waspada saat melaut.
"Waspada dan hati-hati karena kondisi cuaca sedang ekstrem," ungkap Lita.
Sebagai bentuk kepedulian, pihaknya memberikan bantuan kepada nelayan kurang mampu yang terdampak cuaca ekstrem.
Bantuan itu berupa paket sembako, yang diberikan dari rumah ke rumah warga dan nelayan Desa Kalipait.
"Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian Polri kepada nelayan yang tidak bisa melaut karena cuaca ekstrem," terangnya.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan terkait potensi cuaca buruk di wilayah Banyuwangi.
Prakirawan BMKG Banyuwangi, Rezky P Hartiwi mengimbau, masyarakat tetap waspada. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.
Baca juga: Buruh di Banyuwangi Sayat Leher Anak Majikan demi Ponsel
"Kita imbau saat melaut jangan terlalu ke tengah. Karena potensi gelombang tinggi diprediksi akan terjadi hingga Januari," ujarnya.
Dijelaskan, fenomena tersebut terjadi karena momen pergantian tahun ini merupakan fase puncak musim penghujan.
Kondisi itu diperkuat dengan tidak stabilnya kondisi atmosfer bumi, dimana monsun Asia masih aktif dan fenomena La Nina.
"Kemudian udara bertekanan rendah masih dijumpai di area perairan selatan Banyuwangi," ujarnya.
Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan adanya gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai dua hingga empat meter.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.