Petugas berupaya menghentikan iring-iringan kendaraan yang diduga ditumpangi Bechi, namun dua mobil di antaranya berhasil kabur.
Keberadaan Bechi tidak ada di dalam mobil yang berhasil dihentikan polisi. Bechi pun meloloskan diri saat sejumlah petugas mencoba meringkusnya.
Ratusan polisi kembali melakukan jemput paksa pada Mas Bechi di Pesantren Shiddiqiyah Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (7/7/2022).
Penjemputan paksa dilakukan setelah Mas Bechi menjadi buron selama 6 bulan.
Dalam upaya itu, aparat mengamankan 320 orang simpatisan. Mereka berusaha menghalang-halangi petugas yang akan masuk ke lingkungan pondok pesantren.
Baca juga: Kasus Pencabulan, Pihak Bechi dan Jaksa Pikir-pikir atas Vonis 7 Tahun Penjara
Polisi pun melakukan penggeledahan pada Kamis, 7 Juli 2022 mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 22.30 WIB.
Tim gabungan melakukan pencarian dan penggeledahan di seluruh area Ponpes Shidiqiyah dan persembunyian lainnya.
Setelah berjam-jam pencarian, sekitar pukul 23.00 WIB, tersangka MSA menyerahkan diri ke pihak Kepolisian.
Salah satu korban pencabulan Mas Bechi, IP buka suara. Selain mendapat kekerasan seksual, IP mengatakan saat dia baru berusia 14 tahun sudah mendapat perlakuan keji dari pelaku.
"Saya sejak usia 14 tahun mendapat kekerasan seksual dari Bechi, selain itu saya pernah diculik, disekap, dicekik, ditendang," kata IP melalui sambungan video yang difasilitasi Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK), Kamis (1/12/2022).
"Beberapa kali kerudung saya dilempar rokok yang masih menyala," sambung dia.
IP juga turut memberikan semangat solidaritasnya kepada para korban kekerasan seksual yang belum berani bersuara.
Baca juga: Perjalanan Kasus Mas Bechi, Anak Kiai Jombang yang Terbukti Cabuli dan Perkosa Santri
"Untuk para korban yang belum berani mengutarakan apa yang kalian alami, saya merasakan apa yang kalian rasakan," kata IP.
Dia mengatakan, semua korban kekerasan seksual yang berhasil bersuara hanya ingin mereka yang diam ikut bersuara.
"Kami hanya ingin kalian juga membuka suara agar keadilan ditegakan. Ada LPSK yang mau melindungi kalian, memastikan keamanan kalian. Jangan pernah takut," tutur dia.