Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dugaan Korupsi Pisang Mas Kirana Terancam Molor, Ini Penjelasan Kejari Lumajang

Kompas.com - 16/12/2022, 18:13 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Lumajang mengaku kesulitan menyelidiki kasus dugaan korupsi pengadaan bibit pisang mas kirana di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Pengadaan bibit pisang pada 2020 itu pertama kali diumumkan oleh kejari sebagai kasus yang diusut pada 21 Juli 2022.

Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Pisang Mas Kirana, Kejari Lumajang Geledah Kantor Dinas Pertanian

Saat itu, Kejari Lumajang berjanji menetapkan tersangka dalam jangka waktu maksimal dua minggu sejak pertama kali pengusutan kasus itu diumumkan.

Namun, penetapan tersangka beberapa kali ditunda. Padahal, Kejari menyebut sudah ada tiga calon tersangka dari unsur pejabat dinas dan seorang rekanan. Terakhir, Kejari mengatakan akan mengumumkan nama tersangka pada akhir tahun 2022.

Janji kejaksaan itu kini terancam gagal ditepati. Pasalnya, pihak kejaksaan belum menerima hasil dari pemeriksaan ahli. Ahli yang dimaksud berasal dari Itjen Kementerian Pertanian.

Alasan itu juga yang selama ini menjadi dalih Kejari selalu menunda penetapan tersangka.

"Minggu depan kita diundang ekpsos ke Jakarta ke Itjen Pertanian, jadi belum bisa memberikan berita terkait tersebut (perkembangan kasus pisang mas kirana)," kata Kasi Pidsus Kejari Lumajang Lilik Dwi Prasetio melalui pesan singkat, Jumat (16/12/2022).

"Ya tunggu PKN (pengelola kas negara) resmi sama BA (berita acara) ahli dari Itjen," sambungnya.

Padahal, sejak diumumkan 21 Juli, Kejaksaan mengaku sudah menyurati Itjen Kementan untuk melakukan pemeriksaan ahli.

Menanggapi hal itu, Lilik mengaku sudah beberapa kali melakukan pertemuan via Zoom meeting dengan pihak Itjen Kementan.

"Ya sudah beberapa kali (Zoom meeting)," jelasnya.

Perihal lamanya proses penyelidikan, Lilik berdalih anggaran proyek pembibitan pisang mas kirana yang berasal dari dana APBN menjadi salah satu faktor.

"Karena ini APBN, kecepatannya beda dengan APBD, kita upayakan maksimal," pungkas Lilik.

Untuk diketahui, Kejari Lumajang tengah mengusut kasus dugaan korupsi program pembibitan pisang mas kirana pada 2020.

Program itu dianggarkan melalui dana APBN senilai Rp 1,4 miliar yang diturunkan melalui Kementerian Pertanian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Surabaya
Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Surabaya
Mantan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Daftar Bacabup ke PKB

Mantan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Daftar Bacabup ke PKB

Surabaya
Tangis Tukang Becak Asal Ponorogo Naik Haji Tahun Ini, Bermula dari Mimpi dan Nabung Rp 3.000

Tangis Tukang Becak Asal Ponorogo Naik Haji Tahun Ini, Bermula dari Mimpi dan Nabung Rp 3.000

Surabaya
2 ASN Tulungagung Pesta Narkoba di Surabaya karena Penat Kerja

2 ASN Tulungagung Pesta Narkoba di Surabaya karena Penat Kerja

Surabaya
Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Surabaya
Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Surabaya
Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Surabaya
RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

Surabaya
ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

Surabaya
Kisah Nenek 100 Tahun Tukang Pijat Naik Haji, Menabung di Kresek Rp 20.000 Setiap Hari

Kisah Nenek 100 Tahun Tukang Pijat Naik Haji, Menabung di Kresek Rp 20.000 Setiap Hari

Surabaya
Polrestabes Surabaya Musnahkan 40 Kilogram Sabu dan 26.000 Pil Ekstasi Senilai Rp 66 Miliar

Polrestabes Surabaya Musnahkan 40 Kilogram Sabu dan 26.000 Pil Ekstasi Senilai Rp 66 Miliar

Surabaya
Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Surabaya
Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup pada Pilkada Nganjuk 2024

Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup pada Pilkada Nganjuk 2024

Surabaya
Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com