MADIUN, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyoroti tingginya angka pengangguran di Kota Madiun, Jawa Timur.
Bahkan angka pengangguran di Madiun disebut lebih tinggi dibandingkan Provinsi Jawa Timur.
"Angka pengangguran Kota Madiun lebih tinggi dari provinsi. Itu menjadi PR kita khususnya Madiun. Mungkin ada yang harus dilakukan Wali Kota Madiun untuk mempermudah investasi," kata Firli usai menjadi pembicara Seminar Pencegahan Fraud Melalui Pendidikan Anti Korupsi di The Sun Hotel Kota Madiun, Jumat (2/12/2022).
Baca juga: Sepanjang 2022, Ditemukan 117 Kasus HIV/AIDS di Kota Madiun
Data BPS Jawa Timur menyebutkan, angka pegangguran Kota Madiun tahun 2021 sebesar 8,15 persen. Sementara angka pengangguran Jawa Timur tahun 2021 sebesar 5,74 persen.
Menurut Firli, kemudahan investasi akan membuka lapangan pekerjaan.
Jika lapangan pekerjaan terbuka lebar, angka pengangguran bisa ditekan.
"Dan efeknya pendapatan meningkat maka tentu belanja konsumsi masyarakat meningkat dan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi," jelas Firli.
Baca juga: Hidup Sederhana, Kakek Pengayuh Becak di Madiun Tolak Bansos, Ini Alasannya
Meski angka pengangguran Kota Madiun lebih tinggi dibandingkan provinsi Jatim namun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) lebih tinggi dibandingkan provinsi dan nasional yakni 82,9 persen.
Firli mengingatkan kembali tugas kepala daerah salah satunya ialah mewujudkan tujuan negara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.