Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Sederhana, Kakek Pengayuh Becak di Madiun Tolak Bansos, Ini Alasannya

Kompas.com - 30/11/2022, 11:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Seorang kakek berusia 68 tahun yang bekerja sebagai tukang becak dan pemulung menolak bantuan pemerintah.

Kakek bernama Sukadi, warga Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Madiun, mengaku masih mampu mengidupi dirinya sendiri dan tidak ingin merepotkan orang lain.

“Keseharian Pak Sukadi ini sebagai pemulung dan tukang becak. Tetapi dia tidak mau menerima segala bentuk bantuan. Alasannya karena masih mampu bekerja sendiri,” kata Ketua RT 8 RW 2 Kelurahan Munggut, Suwarno.

Baca juga: Pesan Jokowi Jelang Tahun Politik: Jaga Stabilitas, Hindari Benturan dan Adu Domba

Tak hanya menolak bantuan dari pemerintah, Sukadi juga ternyata enggan menerima bantuan dari kampung atau tetangga sekitarnya.

“Enggak mau (terima bantuan). Alasannya dia tidak mau merepotkan orang lain,” jelas Suwarno, Senin (28/11/2022).

Baca juga: Kisah Kakek Sukadi, Tukang Becak yang Hidup Sebatang Kara, Tolak Bantuan Pemerintah karena Merasa Masih Mampu

Hidup sebatang kara

Menurut Suwarno, Sukadi hidup sebatang kara dan tak ada keluarga di rumahnya.

Kondisi rumah Sukadi jauh dari kata layak. Dinding rumahnya hanya dari papan bekas dan atapnya dari plastik yang ditindih kayu.

“Kami sudah berusaha memperbaiki atap rumah diganti dengan genteng juga tidak mau karena tidak ingin menyusahkan orang lain. Ia ingin berdiri sendiri,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sukadi dikenal pekerja keras. Selain mengayuh becak, Sukadi juga memulung barang bekas.

Dalam sehari, Sukadi mengaku bisa mengumpulkan uang Rp 50.000.

Video saat Sukadi menolak bantuan yang diberikan petugas Bhabinkamtibas Polres Madiun menjadi viral di media sosial usai diunggah akun TikTok @om_bhabin99, pada Rabu (23/11/2022).

(Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor : Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com