Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Sugiati, Tertabrak Kereta Api dan Masih Hidup hingga Bikin Polisi Keheranan: Ini Keajaiban Tuhan

Kompas.com - 17/11/2022, 07:05 WIB
Pythag Kurniati

Editor

BLITAR, KOMPAS.com- Sugiati (35), warga Tegalrejo, Kecamatan Selopuro, Blitar menceritakan kembali bagaimana dirinya tertabrak kereta api hingga ditemukan dalam kondisi masih hidup.

Perempuan tersebut hanya pingsan saat Kereta Api (KA) Gajayana menabraknya di perlintasan tak berpintu Lingkungan Pandean, Kelurahan Tangkil, Kecamatan Wlingi, Blitar, Senin (14/11/2022).

Baca juga: Saat Sugiati Sempat Dikira Tewas usai Tertabrak Kereta, Polisi: Siapa Sangka Ternyata Korban Masih Hidup

Kondisi Tenaga Kerja Wanita (TKW) Hongkong yang baru pulang ke Tanah Air itu sempat membuat warga hingga polisi keheranan.

Sebab, Sugiati hanya pingsan dengan posisi tertelungkup di rel usai kereta api menabraknya.

"Alhamdulillah sehat, ini keajaiban Tuhan," kata Sugiati di RSUD Ngudi Waluya, seperti dikutip dari Surya.co.id.

Kondisi tubuh Sugiati tak mengalami luka berdasarkan hasil rontgen atau CT scan, tulang-tulangnya pun dalam kondisi baik.

"Enggak tahu ya gitu itu. Ini semua karena keajaiban Tuhan," kata dia.

Baca juga: Dikira Meninggal Usai Tertabrak Kereta dari Belakang, Ternyata Sugiati Masih Hidup

Tertabrak saat pulang

Sugiati menjelaskan peristiwa tersebut terjadi setelah dia turun dari KA di Stasiun Wlingi. Sugiati baru saja menempuh perjalanan dari Kebumen ke Blitar.

Dia lalu berjalan di atas rel menuju rumahnya yang berjarak sekitar 1 kilometer.

"HP saya hilang makanya saya tidak bisa telepon kakak untuk menjemput ke stasiun sehingga saya jalan lewat rel itu," kata dia.

Baru berjalan sejauh kurang lebih 300 meter, Sugiati tertabrak kereta api dari arah belakang.

 

Dia ditemukan pingsan dan mimisan.

"Mungkin mimisan itu yang membuat kepala saya pusing. Tak tahu apa penyebabnya namun mungkin terbentur rel," katanya.

Warga dan polisi heran

Kondisi Sugiati usai tertabrak kereta api sempat membuat polisi hingga warga keheranan.

Sugiati sempat dikira meninggal dunia, ternyata dia hanya pingsan usai kereta api menabraknya dari belakang.

"Setelah kami konfirmasi ulang ternyata korban masih hidup. Dan ini sungguh luar biasa mengherankan," kata Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiono.

"Siapa yang menyangka bahwa ternyata korban masih hidup. Maksudnya, melihat bagaimana kecelakaan itu terjadi, wajar kalau kami percaya korban meninggal," imbuh dia.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Dilindas KA Sepulang dari Hongkong, TKW asal Blitar Ini Bersyukur Tidak Terluka Sedikit Pun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Surabaya
PDI-P dan PKB Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Malang

PDI-P dan PKB Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Malang

Surabaya
Kecelakaan Beruntun di Jalur Jember-Banyuwangi, Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas

Kecelakaan Beruntun di Jalur Jember-Banyuwangi, Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas

Surabaya
Tolak Posisi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Khofifah Pilih Maju Pilkada Jatim 2024

Tolak Posisi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Khofifah Pilih Maju Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Surabaya
Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com