Begitu tiba di lokasi, Arif tercengang melihat banyaknya korban di stadion. Ia kemudian pergi ke RS Hasta Husada Kepanjen. Di sana, Arif menemukan putranya tengah kritis.
Selama anaknya dirawat di rumah sakit, kegelisahan Arif tak pernah berhenti. Arif sempat semringah pada hari ke-10 putranya dirawat. Ia menjelaskan, waktu itu, kondisi anaknya sempat membaik.
Baca juga: Komnas HAM Datangi Teknisi, Minta Penjelasan soal Rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan
Namun, beberapa hari kemudian, rasa semringah itu berganti duka. Reyvano meninggal dunia.
"Anak saya ada bengkak di bagian kepala ada pendarahan begitu," jelasnya.
Baca juga: Ketum PSSI Iwan Bule Diperiksa 5 Jam Terkait Tragedi Kanjuruhan, Dicecar 45 Pertanyaan
Arif mengaku ikhlas ditinggal pergi putranya untuk selamanya.
"Saya ikhlas menerima kepergian anak saya," terangnya.
"Namun, untuk tragedi ini mohon agar diusut tuntas seadil-adilnya," tandasnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor: Pythag Kurniati)
Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Reyvano Dwi Afriyansyah Korban ke-134 Tragedi Kanjuruhan, Ini Percakapan Terakhir dengan Sang Ayah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.