Beberapa jam kemudian, ketinggian air bertambah dengan cepat sehingga dia dan anak istri buru-buru meninggalkan rumah.
Kata Sujarno, sejumlah warga terpaksa meninggalkan hewan ternak mereka demi menyelamatkan diri.
"Saya katakan ke tetangga yang punya sapi, lepas saja talinya biar hewan berusaha menyelamatkan diri," tuturnya.
Baca juga: Partisipasi Pemilih Disabilitas Rendah, KPU Kota Blitar Gencar Sosialisasi
Agus dan Sujarno mengatakan bahwa Kelurahan Sutojayan memang sering dilanda banjir akibat meluapnya sejumlah sungai.
Banjir besar terakhir kali terjadi pada tahun 2019 dengan ketinggian air sekitar 1,5 meter, seperti yang terjadi hari ini.
"Kalau banjir paling besar sampai ke atap rumah tahun 2004. Kalau banjir tahunan itu selutut, itu sudah biasa," terang Agus.
Baca juga: Peternak di Blitar Bagikan 5 Ton Telur kepada Masyarakat, Ternyata Ini Tujuannya
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto mengatakan, ratusan warga meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Di posko pengungsian Balai Kelurahan Sutojayan setidaknya sudah ada 150 warga yang mengungsi dan masih terus bertambah. Sebagian yang lain, kata Ivong, mengungsi ke rumah saudara di tetangga desa.
Ditemui terpisah, Camat Sutojayan Heru Pujiono mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan jumlah warga yang terdampak.
Heru belum menyebutkan jumlah pasti warga yang terdampak. Namun, dia pastikan jumlahnya mencapai ratusan keluarga, terutama di Kelurahan Sutojayan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.