MADIUN, KOMPAS.com- Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun menjual sembako dengan harga murah di 18 desa di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Penjualan komoditi sembako berharga murah seperti beras, minyak, telur hingga gula ke desa-desa ditujukan untuk menekan kasus stunting di Kabupaten Madiun.
Baca juga: Kasus Korupsi Pupuk Bersubsidi di Madiun, Kerugian Negara Sementara Capai Rp 500 Juta
“Jadi ada pasar sembako murah yang dialokasikan di 18 desa terdampak stunting di Kabupaten Madiun. Dengan pasar murah ini maka warga yang anaknya mengalami stunting dapat membeli kebutuhan makanan untuk pemenuhan gizi anak-anaknya,” ujar Kabid Perdagangan, Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Tony Eko Prasetyo di Kantor Desa Bakur, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Senin (10/10/2022).
Baca juga: Wali Kota Madiun Beri Voucer Belanja Rp 300.000 untuk Keluarga dengan Anak Stunting Seminggu Sekali
Untuk diketahui sekitar 3.700 anak balita di Kabupaten Madiun mengalami stunting. Jumlah anak balita yang stunting itu setara dengan 14,9 persen prevelensi kekerdilan.
Menurut Tony, Pemkab Madiun memberikan subsidi harga untuk seluruh komoditas sembako mulai Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per kilogram atau per liter.
Ia mencontohkan total minyak goreng Rp 10.500 per liter, gula Rp 10.500 per kg, beras per tiga kilogram dijual Rp 19.500.
Selain itu telur dengan harga Rp 19.000 per kg, mie instan dijual setiap lima bungkus Rp 14.000.
“Kami juga menjual bawang merah setiap setengah kg dijual Rp 10.500 dan bawang putih per setengah kg dijual Rp 6.500 per bungkus,” jelas Tony.
Tony menjelaskan, dalam setiap pasar, minyak goreng yang dijual mencapai 900 liter, gula sebanyak 900 kilogram, beras sebanyak 1.150 kilogram, 250 paket telur, 200 kupon mie instan, 115 bungkus bawang merah dan 115 bungkus bawang putih.
Selain membantu menurunkan kasus stunting, kata Tony, penjualan sembako murah juga untuk menekan laju inflasi. Terlebih setelah harga bahan bakar minyak naik harga bahan makanan cenderung naik.
Baca juga: Berbekal Pilah Sampah, Warga di 26 Desa di Madiun Bisa Menabung Emas Tiap Tahunnya
Kepala Desa Bakur, Marwanto menyatakan penjualan sembako murah membantu meningkatkan daya beli masyarakat. Selain itu diharapkan membantu menurunkan kasus stunting di desanya.
“Pasar murah ini menjadikan daya beli masyarakat meningkat dan angka stunting di Desa Bakur bisa ditekan hingga nol persen. Kami berharap sering diselenggarakan karena masyarakat sangat antusias,” demikian Marwanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.