Seperti Elmiati, Defi Atok juga kehilangan dua orang yang disayanginya. Dua putrinya, Natasha Debi (16) dan Nayla Debi (13), meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.
Dia mengungkapkan, Sabtu itu, dua anaknya menonton dari tribune di dekat pintu 13 yang menjadi salah satu titik gas air mata dilontarkan.
"(Anak saya) adiknya (Nayla) kayak orang diracun (keluar busa), kakaknya (Natasha) hitam keluar darah sampai meninggal, sampai di bajunya darah, posisi tidak bisa menyelematkan diri karena masih kecil," paparnya, Rabu (5/10/2022).
Atok, yang waktu kejadian sedang bekerja, baru mengetahui kedua anaknya menjadi korban saat hendak menjemput ke Stadion Kanjuruhan.
"Ada yang telepon sama saya (seseorang), 'Anak kamu cepetan ke sini, anak kamu', tidak bilang meninggal, posisi di lorong VIP sudah di situ, terus saya bawa ke RS Wava Husada, adiknya juga di situ posisinya," kisahnya.
Pria asal Kabupaten Malang ini berharap agar kasus tragedi Kanjuruhan diusut tuntas, seperti yang dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Presiden (Jokowi) mengatakan akan berjanji mengusut tuntas pelaku-pelakunya, itu saya lega, janjinya presiden saya tunggu. Harapannya oknum pelaku yang menembak (diusut tuntas), gas air mata itu seperti membunuh atau racun," paparnya.
Baca juga: FIFA Larang Penggunaan Gas Air Mata di Stadion, tapi Mengapa Polisi Menembakkannya di Kanjuruhan?
Sejumlah pintu keluar Stadion Kanjuruhan yang tidak dibuka saat terjadinya kericuhan, disorot oleh Presiden Jokowi.
"Tetapi sebagai gambaran tadi saya melihat, problemnya ada di pintu yang terkunci, tangga yang terlalu tajam, ditambah kepanikan yang ada," jelasnya saat mengunjungi Stadion Kanjuruhan, Rabbu.
Jokowi menyampaikan, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta yang dibentuk Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan (Menkopolhukam) Mahfud MD akan melihat dan menyimpulkan berbagai fakta setelah melakukan investigasi.
Investigasi ini diharapkan bisa mengungkap pemicu tewasnya 131 korban dalam tragedi Kanjuruhan. Jokowi pun berjanji kasus ini akan diusut tuntas.
Baca juga: UPDATE: 31 Polisi Diperiksa Terkait Dugaan Pelanggaran Kode Etik dalam Tragedi Kanjuruhan
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki; Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor: Pythag Kurniati, Dheri Agriesta)
Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Kisah Memilukan Tragedi Arema: PNS Gendong Korban Hingga Tewas, Istri Kehilangan Suami dan Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.