Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma Kerusuhan di Kanjuruhan, Sugeng Larang Anaknya Nonton Bola di Stadion: Lihat dari TV Saja

Kompas.com - 06/10/2022, 05:56 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sugeng (50) adalah salah satu di antara ratusan orangtua di Malang, Jawa Timur yang melarang anaknya menyaksikan pertandingan bola dalam stadion.

Larang tersebut ditegaskan Sugeng setelah anaknya yang baru lulus SMA, Risky Dendi Nugroho (19) menjadi salah satu korban luka berat yang haru dirawat inap di RSUD dr Syaiful Anwar Kota Malang.

Kakek dua cucu yang sehari-hari berjualan nasi goreng tersebut, mengatakan, anaknya masih harus dirawat karena terlalu banyak menghirup gas air mata yang dilontarkan aparat ke dalam tribun penonton, saat terjadinya kerusuhan di dalam stadion Kanjuruhan.

"Ya traumanya seperti ini, masalah keamanan kok gak seperti diharapkan. Kok terjadi seperti ini. Apalagi sampai meninggal sebegitu banyaknya," kata Sugeng.

Baca juga: Pintu Tribune 13, Saksi Bisu Hilangnya 131 Nyawa dalam Tragedi Kanjuruhan...

Apalagi sang anak sempat hilang saat insiden kelabu Sabtu (1/10/2022) malam terjadi.

Kala itu ia tak tahu bagaimana kondisi sang anak. Ada sekitar lima rumah sakit yang didatanginya.

Saking cemasnya tak menemukan sang anak di ruang perawatan, Sugeng sampai membuka satu per satu kantung berisi mayat korban itu.

Hingga tanpa sadar, seingat Sugeng, dirinya telah membuka lebih dari 50 kantong mayat di beberapa rumah sakit.

"Saya melihat sendiri jenazah begitu banyaknya untuk cari anak saya. Saya buka (kantong) jenazah lebih dari 50 di 2 rumah sakit. Waduh saya enggak bisa mikir. Saya mikiri kondisi kuat saja," ungkapnya.

Baca juga: UPDATE: 31 Polisi Diperiksa Terkait Dugaan Pelanggaran Kode Etik dalam Tragedi Kanjuruhan

Ditemui TribunJatim.com di depan IGD RSSA Kota Malang, Senin (3/10/2022). Sugeng mengaku trauma. Ia secara tegas, tidak bakal mengizinkan sang anak menonton pertandingan sepak bola secara langsung di dalam stadion.

Jika memang terpaksa, Sugeng akan meminta sang anak menyaksikan pertandingan sepak bola melalui layar kaca televisi.

"Ya enggak. Usah melihat seperti itu, gak usah lihat sepak bola, kalau mau lihat ya dari TV aja.Keamanan Stadion harus ditingkatkan. Ya soal kemarin (gas air mata) dari mana asal usulnya ya dari aparat kemarin," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Cerita Pilu Ortu Korban Luka Tragedi Kanjuruhan, Larang Sang Anak Nonton Sepak Bola di Stadion

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com