Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Aku Ingin Melihat Sepak Bola, tapi Tidak Ingin Kehilangan Nyawa"

Kompas.com - 05/10/2022, 07:21 WIB
Muhlis Al Alawi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Ribuan suporter sepak bola berkumpul di Stadion Wilis di Jalan Mastrip, Kota Madiun, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022) malam. Berbaju serba hitam, mereka menyalakan lilin duka serta berdoa untuk korban korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Mereka terdiri dari suporter Arema FC (Aremania), suporter Persebaya (Bonek), dan suporter PSM (Perserikatan Sepak Bola Madiun), serta suporter Madiun Putra FC. Mereka tumpah ruah membanjiri stadion milik kota pecel itu.

Mereka juga kompak menyanyikan lagu yang biasa dilantunkan Aremania saat berada di tribune, mulai dari “Salam Satu Jiwa” hingga lagu “Sampai Jumpa” ciptaan Endank Soekamti.

Baca juga: Menit-menit Mematikan di Stadion Kanjuruhan, Jeritan Penonton di Tengah Lautan Asap Gas Air Mata

Selain itu, beberapa suporter juga membentangkan spanduk bertuliskan 'aku ingin melihat sepak bola, tapi aku tidak ingin kehilangan nyawa'.

Usai menggelar doa bersama, Aremania Madiun meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengusut tuntas kasus kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menelan 131 korban jiwa.

Baca juga: 33 Anak Meninggal Saat Tragedi Kanjuruhan, Ada yang Usia 4 Tahun

Sebab, para pecinta sepak bola menuntut keadilan dengan mengungkap kasus itu hingga tuntas.

“Kami meminta bagi yang salah harus diproses hukum yang berlaku,” ujar perwakilan Aremania Madiun, Septian Adi Cahyono.

Ia pun berharap kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam merupakan peristiwa terakhir dan tidak akan terulang lagi di dunia persepakbolaan Indonesia. Selain itu, peristiwa yang menelan korban jiwa 131 orang itu dapat menjadi titik balik perdamaian para suporter di Indonesia.

“Kami berharap kejadian kemarin dapat menjadi titik balik perdamaian suporter sepak bola di Indonesia,” tutur Septian.

Halaman:


Terkini Lainnya

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Surabaya
Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Surabaya
Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Surabaya
Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Surabaya
Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Surabaya
Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Surabaya
Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com