Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dugaan Kelebihan Kapasitas Penonton dan Perubahan Jadwal Laga, Ini Jawaban Komdis PSSI

Kompas.com - 04/10/2022, 19:49 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Komdis PSSI juga telah menjadikan persoalan tersebut sebagai bahan evaluasi kepada manajemen dari Stadion Kanjuruhan.

Rekomendasi diberikan berupa penggunaan single seat untuk seluruh tribun di stadion.

Juru Bicara Komdis PSSI, Ahmad Riyadh juga mengomentari soal imbauan kepolisian untuk jumlah penonton sebesar 75 persen dari kapasitas normal. Menurutnya, imbauan itu keluar saat tiket sudah terjual.

"Kapasitas stadion umum 45.000, tapi yang dicetak terjual 42.000. Imbauan polisi 75 persen, tapi pada saat imbauan keluar tiket sudah terjual, sehingga jumlah pengamanan ditambah," katanya.

Baca juga: Kisah Mereka yang Pulang dari Stadion Kanjuruhan Malang...

Sedangkan soal gagalnya upaya pengajuan perubahan jadwal waktu pertandingan dari malam ke sore hari, sudah berdasarkan rekomendasi pihak kepolisian.

Dia menegaskan bahwa pertandingan yang ada, tidak mungkin dilaksanakan tanpa ada rekomendasi dari kepolisian.

"Memang ada usulan perubahan ke panpel, panpel menjawab kepada LIB, datang ke Polres untuk briefing jadwal dan sebagainya, itu proses, tapi akhirnya keluar rekomendasi pertandingan dari kepolisian tanggal 1 malam," kata dia.

Ahmad Riyadh juga mengatakan bahwa jadwal pertandingan memang bisa berubah dengan pertimbangan yang matang. Tetapi, secara nasional untuk jadwal pertandingan oleh PT LIB (Liga Indonesia Baru) sudah disampaikan kepada Mabes Polri.

"Jauh sebelumnya secara nasional. Secara kedaerahan, panpel di daerah (bisa) mengajukan (perubahan) jadwalnya, kalau ada perubahan pasti disesuaikan," katanya.

Sebelumnya, Media Officer Arema FC Sudarmaji mengatakan bahwa panitia pelaksana (panpel) pertandingan telah menyelenggarakan pertandingan sesuai rundown.

Baca juga: Alfiansyah, Bocah yang Jadi Yatim Piatu Usai Tragedi Kanjuruhan Dapat Beasiswa dari Polri, Dijadikan Anak Asuh Polresta Malang

Namun, terkait prosedur operasi standar (standard operating procedure/SOP), menjadi tanggung jawab aparat keamanan.

"Pertandingan 90 menit sudah berjalan dan sudah selesai, ranah ke-panpel-an sudah bertugas dan menjalankan apa yang telah dilakukan," katanya.

Sementara soal isu penjualan melebihi kapasitas stadion, Sudarmaji memastikan, jumlah yang dijual tidak melebihi kuota.

"Sebenarnya kita tidak melebihi batas kuota, tidak ada luberan penonton, bisa dilihat di video," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Surabaya
Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Surabaya
Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Surabaya
ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

Surabaya
Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com