Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Provinsi Jawa Timur dan Penentuan Hari Jadi yang Dirayakan Setiap 12 Oktober

Kompas.com - 04/10/2022, 18:53 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Jawa Timur adalah sebuah wilayah administrasi setingkat provinsi yang berada di bagian paling timur dari Pulau Jawa.

Secara astronomis, Jawa Timur terletak pada posisi antara 7°12’-8°48’ Lintang Selatan dan 111°0’- 114°4’ Bujur Timur.

Baca juga: Profil Provinsi Jawa Timur: Pemerintahan, Geografi, Demografi, Kebudayaan, dan Potensi Wilayah

Batas wilayah Provinsi Jawa Timur bagian utara adalah Laut Jawa, bagian timur berbatasan dengan Selat Bali, bagian selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, dan bagian barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah.

Luas wilayah Jawa Timur yang berupa daratan baik di Pulau Jawa, Pulau Madura, dan pulau-pulau kecil lainnya adalah seluas 47.803,49 km2.

Baca juga: Daftar Kabupaten dan Kota di Jawa Timur

Wilayah administratif Provinsi Jawa Timur saat ini terbagi menjadi 38 wilayah, yang terdiri dari 29 kabupaten dan 9 kota.

Baca juga: Mengenal 6 Suku di Jawa Timur, dari Suku Jawa hingga Suku Tengger

Sejarah Provinsi Jawa Timur

Sebelum menjadi sebuah provinsi seperti saat ini, Jawa Timur telah mengalami sejarah yang panjang dalam pengembangan wilayahnya.

Dilansir dari laman Prokopim Pemkab Trenggalek, pembentukan struktur pemerintahan dan kewilayahan Jawa Timur dapat ditelusuri dari beberapa sumber sejarah.

Salah satu sumber sejarah yang ada di wilayah Jawa Timur adalah ditemukannya Prasasti Dinoyo.

Dalam Prasasti dinoyo disebutkan bahwa sejak abad ke-8, tepatnya pada sekitar tahun 760 M di Jawa Timur telah muncul suatu satuan pemerintahan di Pulau Jawa bagian timur yaitu Kerajaan Kanjuruhan yang berdiri di wilayah Malang.

Kemudian pada abad ke-10, Jawa Timur yang semula merupakan wilayah pinggiran dari Kerajaan Mataram Kuno yang berpusat di Jawa Tengah, berkembang menjadi pusat kekuasaan berbagai kerajaan besar.

Sebut saja Kerajaan Medang, Kerajaan Kahuripan, Kerajaan Daha-Jenggala, Kerajaan Singasari, dan Kerajaan Majapahit.

Pada masa itu, sosok Mpu Sindok menjadi tokoh paling berjasa yang berhasil meletakkan dasar-dasar pemerintahan di Jawa Timur.

Struktur pemerintahan kerajaan tertata secara hirarkis terdiri dari pemerintah pusat (kraton), watek (daerah) ,dan wanua (desa).

Struktur ini terus bertahan sampai abad ke-13 di masa kekuasaan Kerajaan Singasari.

Baru pada abad ke-13 terjadi perubahan struktur ketatanegaraan di mana mulai dikenal struktur nagara (provinsi).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com