Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dugaan Kelebihan Kapasitas Penonton dan Perubahan Jadwal Laga, Ini Jawaban Komdis PSSI

Kompas.com - 04/10/2022, 19:49 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Komdis PSSI telah melakukan investigasi setelah adanya tragedi pasca-pertandingan Arema FC VS Persebaya di Stadion Kanjuruhan. Namun, soal dugaan penonton yang melebihi kapasitas normal belum bisa terjawab secara jelas.

Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing mengatakan, tribune di Stadion Kanjuruhan belum semuanya berbentuk tempat duduk single seat sehingga tidak terukur dengan jelas.

"Beda dengan VIP, sehingga ada yang mengatakan 40.000, 45.000, kecuali memang dia single seat bisa dihitung, itu masalahnya," kata Erwin di Kota Malang pada Selasa (4/10/2022).

Baca juga: Panpel Arema FC Dihukum Seumur Hidup Tak Boleh Terlibat dalam Sepak Bola

Namun, pihaknya tetap menilai adanya kelemahan dari panitia pelaksana dalam penjualan tiket.

Sehingga menjadi salah satu pertimbangan dalam menjatuhkan sanksi.

"Ini menjadi kelemahan panitia pelaksana, apa yang mendasari menjual sedemikian, sehingga kita menjatuhkan hukuman ini, harusnya mereka melihat," katanya.

Baca juga: Ketua Panpel Arema FC Disanksi Seumur Hidup Usai Tragedi Kanjuruhan, Komdis PSSI: Pintu yang Seharusnya Terbuka Malah Tertutup

Dia juga belum berani pada saat pertandingan Arema FC VS Persebaya terjadi over capacity penonton.

"Bisa dikatakan iya atau tidak karena tidak jelas jumlahnya, kalau stadion lainnya bisa terhitung jelas," katanya.

Komdis PSSI juga telah menjadikan persoalan tersebut sebagai bahan evaluasi kepada manajemen dari Stadion Kanjuruhan.

Rekomendasi diberikan berupa penggunaan single seat untuk seluruh tribun di stadion.

Juru Bicara Komdis PSSI, Ahmad Riyadh juga mengomentari soal imbauan kepolisian untuk jumlah penonton sebesar 75 persen dari kapasitas normal. Menurutnya, imbauan itu keluar saat tiket sudah terjual.

"Kapasitas stadion umum 45.000, tapi yang dicetak terjual 42.000. Imbauan polisi 75 persen, tapi pada saat imbauan keluar tiket sudah terjual, sehingga jumlah pengamanan ditambah," katanya.

Baca juga: Kisah Mereka yang Pulang dari Stadion Kanjuruhan Malang...

Sedangkan soal gagalnya upaya pengajuan perubahan jadwal waktu pertandingan dari malam ke sore hari, sudah berdasarkan rekomendasi pihak kepolisian.

Dia menegaskan bahwa pertandingan yang ada, tidak mungkin dilaksanakan tanpa ada rekomendasi dari kepolisian.

"Memang ada usulan perubahan ke panpel, panpel menjawab kepada LIB, datang ke Polres untuk briefing jadwal dan sebagainya, itu proses, tapi akhirnya keluar rekomendasi pertandingan dari kepolisian tanggal 1 malam," kata dia.

Komite Disiplin atau Komdis PSSI memberikan keterangan di salah satu hotel, Kota Malang pada Selasa (4/10/2022).KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Komite Disiplin atau Komdis PSSI memberikan keterangan di salah satu hotel, Kota Malang pada Selasa (4/10/2022).

Ahmad Riyadh juga mengatakan bahwa jadwal pertandingan memang bisa berubah dengan pertimbangan yang matang. Tetapi, secara nasional untuk jadwal pertandingan oleh PT LIB (Liga Indonesia Baru) sudah disampaikan kepada Mabes Polri.

"Jauh sebelumnya secara nasional. Secara kedaerahan, panpel di daerah (bisa) mengajukan (perubahan) jadwalnya, kalau ada perubahan pasti disesuaikan," katanya.

Sebelumnya, Media Officer Arema FC Sudarmaji mengatakan bahwa panitia pelaksana (panpel) pertandingan telah menyelenggarakan pertandingan sesuai rundown.

Baca juga: Alfiansyah, Bocah yang Jadi Yatim Piatu Usai Tragedi Kanjuruhan Dapat Beasiswa dari Polri, Dijadikan Anak Asuh Polresta Malang

Namun, terkait prosedur operasi standar (standard operating procedure/SOP), menjadi tanggung jawab aparat keamanan.

"Pertandingan 90 menit sudah berjalan dan sudah selesai, ranah ke-panpel-an sudah bertugas dan menjalankan apa yang telah dilakukan," katanya.

Sementara soal isu penjualan melebihi kapasitas stadion, Sudarmaji memastikan, jumlah yang dijual tidak melebihi kuota.

"Sebenarnya kita tidak melebihi batas kuota, tidak ada luberan penonton, bisa dilihat di video," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suster yang Menganiaya Anak Selebgram Malang Ditangkap

Suster yang Menganiaya Anak Selebgram Malang Ditangkap

Surabaya
Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Surabaya
Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com